Advertisement
Asita Ragukan Realisasi Penurunan Harga Tiket Pesawat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) DIY masih menunggu realisasi rencana pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat, yang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan.
Ketua Asita DIY, Udhi Sudiyanto mengharapkan kabar penurunan harga tiket pesawat itu benar dan menggairahkan pariwisata di DIY. “Meskipun secara jujur kami masih bertanya-tanyanya dan menunggu dengan khawatir,” ucap Udhi, Selasa (25/6).
Advertisement
Bukan tanpa alasan, sebab pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah beberapa kali meminta harga tiket turun. Tetapi nyatanya harga masih bertengger tinggi.
“Kalau kita melihat statement Menhub kadang membuat kami enggak yakin untuk itu. Namun kita lihat saja nanti. Kan kita masih ingat betul beberapa hari yang lalu kalau Menhub sampaikan bahwa kalau tiket pesawat mahal bukan urusan dia. Kalau sekarang tiba-tiba ada keputusan penurunan. Gimana ya kami jadi bingung sendiri mengikutinya,” ujarnya.
Meski begitu, Asita tetap menunggu realisasi penurunan harga tiket pesawat. Dengan begitu dampak lain berupa peningkatan kunjungan wisata mulai terasa meski pun tidak akan dalam waktu dekat.
Harus Seimbang
General Manager Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengatakan jika pemerintah sudah mengimbau turun dari harga maksimalnya, tentu regulasi tersebut akan jalan. Sebab aturanlah yang mengatur seluruh airline maupun operator. “Saya setuju sekali, tetapi tentunya kita juga tidak boleh berat sebelah lah. Kita pengin customer pengguna jasa diuntungkan tetapi jangan sampai maskapai tidak diuntungkan,” kata Pandu.
Menurutnya, semua harus seimbang. Karena itu harus ada pertimbangan apakah harga yang ditentukan sudah bisa menghidupi airline. Jangan sampai airline ditekan harga tertentu tetapi margin yang diperoleh zero, tipis atau bahkan tidak bisa menghidupi biaya operasi.
Perlu dilihat betul masalah harga ini, jangan sampai harga diturunkan, tetapi ada yang dikurangi pula dari pelayanan dari maskapai. “Kita menekan [harga sampai] low tetapi ada yang ditinggalkan, servis enggak nyaman, agak kurang aware penerbangan. Saya tidak mau,” ujarnya.
Standar sesuai operasional itu tetap harus terpenuhi berapun biayanya seharusnya masyarakat mengerti bahwa ada standar yang harus dipenuhi oleh maskapai. Namun jika harga dapat turun dan maskapai juga tetap untung, hal tersebut akan lebih baik.
Saat ini, Pandu mengatakan jumlah penumpang di Bandara Adisutjipto sudah kembali normal. Sebelumnya pada Januari-Mei hanya berkisar 12.000 penumpang. Akhir-akhir ini jumlah penumpang sudah dikisaran 20.000-22.000 penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement