Advertisement
YIA Pintu Gerbang Baru untuk Tangkap Peluang Wisata
Direktur Utama BOB Indah Juanita (dua dari kanan) dan Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata. Hiramsyah S. Thaib (dua dari kiri) berfoto bersama saat meninjau Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulonprogo, DIY belum lama ini./ Ist. - BOB
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulonprogo, DIY telah beroperasi secara minimum sejak 6 Mei 2019. Adanya bandara baru ini sama dengan membuka pintu gerbang baru yang akan berdampak pada dunia pariwisata khususnya di DIY dan Jawa Tengah. Badan Otorita Borobudur (BOB) pun bersiap menangkap peluang tersebut.
Direktur Utama BOB Indah Juanita mengatakan beroperasinya YIA merupakan momentum yang bagus. Hal ini berarti dunia pariwisata memiliki pintu gerbang baru. Ia mengumpamakan ketika akan mengundang tamu sudah seharusnya membuka pintu selebar-lebarnya. Tamu di sini adalah para wisatawan, sedangkan pintu adalah akses masuk ke sebuah wilayah. "Dengan adanya airport baru sama saja dengan buka pintu yang lebar sehingga wisatawan bisa bertambah jumlahnya baik wisatawan Nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegera. Target wisnus dan wisman nasional itu besar sehingga pintunya harus besar," kata dia dalam rilis, Rabu (3/7).
Advertisement
BOB pun mendorong agar ada maskapai asing yang membuka penerbangan di YIA. Oleh karena itu perlu disediakan fasilitas yang baik dan benar sesuai dengan kapasitasnya. Ketika yang datang merupakan maskapai yang menggunakan pesawat berbadan lebar, maka jumlah penumpang datang akan banyak. Maka harus dipikirkan di mana saja mereka akan ditampung.
"Semua harus terserap baik di hotel, losmen, maupun homestay. Banyaknya wisatawan ini akan memberikan multiplier effect yang besar dan memicu pertumbuhan ekonomi yang tinggi di DIY dan Jawa Tengah (Jateng). Itulah harapannya dengan semakin cepat beroperasinya bandara, semakin cepat pula pertumbuhan akomodasi dan bertambahnya lama tinggal pengunjung," tutur dia.
BACA JUGA
Â
Persiapan BOB
Untuk menangkap peluang tersebut, BOB pun tidak tinggal diam. Sebagai satuan kerja pemerintah, di wilayah koordinatif BOB ikut merangkul pemangku kepentingan agar siap menyambut tamu yang akan datang. Kesiapan itu misalnya menyediakan fasilitas akomodasi, kuliner, dan belanja. Sementara, di wilayah otoritatif BOB terus menyelesaikan program perencanaan, status lahan dan persiapan pembangunan. Pembangunan fisik akan dimulai awal 2020.
BOB pun telah mengembangkan kawasan glamorous camping (glamping) De'Loano yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya pada 14 Februari 2019. De'Loano pun menjadi titik untuk menyedot wisatawan. Saat ini BOB masih mempromosikan glamping. Dibantu dengan tim digital marketing Kementerian Pariwisata, peminat Glamping De'Loano pun terus bertambah. Setiap akhir pekan De'Loano selalu penuh dipesan wisatawan. Di mesin pencari Google pun belasan ribu orang penasaran dengan Glamping De'Loano.
"Untuk mendatangkan turis, apa yang dilakukan? Salah satunya dengan memberikan pelatihan pada penduduk agar bisa menerima turis dengan baik. Kami merangkul masyarakat agar mereka tidak merasa ditinggalkan dan hanya menjadi penonton. Kami juga rangkul para ibu rumah tangga disekitarnya untuk menyediakan makanan bagi tamu yang menginap," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Stabil, UBS & Galeri24
- Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Nasional Turun
- Harga BBM Pertamina hingga Shell Stabil Jelang Nataru
- Samsung Biologics Akuisisi Pabrik Obat GSK US$280 Juta
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- Viral Roti O Tolak Pembayaran Tunai, Ini Aturan Tegas BI
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
Advertisement
Advertisement




