Advertisement
JNE Kembali Ramaikan FKY

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) bertema Mulanira yang berarti ruang ragam interaksi berpusat di Desa Budaya Panggungharjo, Sewon, Bantul digelar pada 4-21 Juli 2019. JNE pun kembali ikut meramaikan untuk yang keempat kalinya di tahun ini.
JNE bekerja sama dengan penyelenggara FKY dengan tujuan memberikan fasilitas bagi para peserta pameran agar dapat terus mengirimkan paket meskipun mengikuti pergelaran ini, sehingga bisnis online-nya tetap berjalan. Karena itu, FKY booth JNE melayani pengiriman mulai pukul 15.00-22.00 WIB. Bahkan, cukup dengan menunjukkan ID card peserta FKY maka tiap pengiriman akan mendapatkan diskon 15% untuk service reguler serta yes (Yakin Esok Sampai) tanpa minimal transaksi.
Advertisement
Selain itu, petugas yang berjaga di booth JNE akan membantu pengunjung untuk mendaftar menjadi anggota JLC (JNE Loyalty Card). JLC merupakan program keanggotaan bagi pelanggan JNE yang memberikan berbagai benefit melalui pengumpulan poin dari tiap transaksi pengiriman yang dapat ditukar dengan beragam hadiah berupa barang mau pun pengalaman menarik.
Adi Subagyo, Branch Manager JNE Yogyakarta menyampaikan FKY merupakan agenda pemerintah DIY yang sudah seharusnya JNE sebagai bagian dari masyarakat DIY turut memeriahkan dan mendukungnya. “JNE tak ingin melewatkan event yang menjadi agenda wajib wong Jogja ini dengan memberikan kemudahan bagi para peserta pasar seni yang rata-rata juga online seller," ujar dia dalam rilisnya, Selasa (9/7).
Single Tariff Solo
Mulai 1 Juli 2019 JNE Solo memberlakukan single tariff, yang berarti ditetapkannya satu harga untuk pengiriman dari dan ke tujuh kota/kabupaten di wilayah cakupan JNE Solo, Jawa Tengah yaitu di Solo, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, serta Sragen. Ongkos kirim servis reguler dari dan ke tujuh kota tersebut yang awalnya Rp8.000, kini disesuaikan menjadi Rp6.000. Adapun ongkos kirim service YES yang semula Rp14.000-Rp18.000, kini menjadi Rp.12.000.
Bambang Widiatmoko, Branch Manager JNE Solo menyampaikan keputusan pemberlakuan single tariff ini karena melihat kuantitas pengiriman di dalam wilayah Solo dan sekitarnya cukup tinggi. Hal ini membuat pihaknya mengadakan evaluasi kembali mengenai kebijakan penentuan tarif agar kebutuhan para pelanggan dapat terakomodir dengan baik. “Tingginya kuantitas pengiriman ini membuat kami mengevaluasi kebijakan tarif sehingga ongkos kirim lebih terjangkau lagi untuk para pelanggan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Wabup Sleman Tuntut Keterlibatan Setiap OPD Turunkan Angka Kemiskinan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
Advertisement
Advertisement