Advertisement
Smartfren & Tri Pertimbangkan Usulan Menteri Kominfo Terkait Jual Kartu Perdana di Luar Negeri

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — PT Smartfren Telecom Tbk. dan PT Hutchison 3 Indonesia mempertimbangkan usulan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengenai penjualan kartu perdana di luar negeri.
Keduanya masih mempelajari aspek kebijakan masing-masing negara sebelum melakukan ekspansi distribusi di negera asing.
Advertisement
Wakil Direktur Utama 3 Indonesia Danny Buldansyah mengatakan tata niaga peraturan dagang di negara tempat tujuan perlu menjadi pertimbangan bagi operator sebelum berekspansi ditribusi.
Dia menuturkan hal tersebut dilakukan agar tidak terbentur dengan regulasi yang berlaku di tempat negara tersebut.
“Kemudian juga yang harus dilihat adalah [harga] produknya,” kata Danny kepada Bisnis.com, Minggu (28/7/2019).
Danny mengatakan ekspansi ditribusi ke luar negeri sangat dimungkinkan selama harga yang dijual tidak lebih murah dibandingkan harga penjualan di dalam negeri.
Senada, Deputy CEO of Commercial Smartfren, Djoko Tata Ibrahim mengatakan, bahwa ekspansi distribusi sangat mungkin dilakukan. Bahkan dia mengatakatan, Smartfen telah memiliki wacana tersebut sejak lama.
Hanya saja, sambungnya, ekspansi distribusi ke luar negeri belum teralisasikan karena masih menunggu persiapan sistem distribusi seperti tempat pelayanan pelanggan dan harga.
“Hal-hal yang perlu disiapkan adalah jalur distribusi di negara yang bersangkutan. Di samping itu juga strategi harga yang bersaing,” kata Djoko.
Hingga Juli 2019, Smartfren mengklaim jumlah pelanggan mereka telah mencapai 19 juta pelanggan, naik 8 juta pelanggan dibandingkan dengan pencapaian pada akhir 2018, didorong oleh paket layanan unlimited yang gencar dipasarkan oleh Smartfren.
Adapun jumlah pelanggan Tri Indonesia mencapai 38 juta pelanggan.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai strategi distribusi kartu perdana operator seluler Arab Saudi, Zain, dapat ditiru oleh operator seluler dalam negeri, dengan berjualan langsung di negara asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
Advertisement