Advertisement
Pertumbuhan Wirausaha Pemula Terus Didorong

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah terus mendorong wirausaha pemula tumbuh. Hingga kini jumlah entrepreneur di Indonesia lebih dari 3,1%. Meskipun mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu, tetapi jumlahnya masih kalah jauh dibandingkan Malaysia dan Singapura yang mencapai 17%.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah (UKM) Yuana Sutyowati mengatakan pemerintah terus memberikan dukungan kepada startup muda. Salah satunya dengan meenguatkan usaha setelah mereka menerima bantuan. "Yang naik kelas sudah banyak. Yang dulu hanya menerima hibah saat ini pendampingan pada penguatan. Penguatan diberikan mulai dari sisi produksi, akses pembiayaan, akses pasar dan sebagainya," katanya seusai Temu Nasional Wirausaha Pemula di Hotel New Saphir Yogyakarta, Jogja, Kamis (8/8).
Advertisement
Yuana menjelaskan sejak 2011 hingga 2018 kementerian sudah membagikan dana hibah kepada 20.382 wirausaha pemula (WP). Keberadaan WP tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing di kancah global. Pemerintah juga membangun sistem dan bersinergi untuk terus membentuk WP-WP baru yang mandiri dan berlanjutan.
Tahun ini, kementerian ditargetkan ada 2.500 WP dengan Rp30 miliar dana bantuan yang disediakan. Masing-masing mendapat bantuan dana hibah antara Rp10 juta hingga Rp12 juta. "Saat ini baru mencapai 60 persen. Tahun lalu dana hibah yang dibagikan Rp25 juta. Agar lebih merata bantuan dana hibah antara Rp10 juta hingga Rp12 juta," katanya.
Dua tahun sekali, katanya, para penerima dana hibah harus membuat laporan. Dengan begitu, kementerian memiliki data dan angka terkait WP, usaha yang dijalani, berapa WP yang naik kelas, dan berapa WP yang membutuhkan pendampingan. "Nanti ada koordinator wilayah untuk mendeteksi keberadaan mereka. Kelebihan WP ini [bantuan yang diberikan] terseleksi by name by address, komunitas ini bisa akses ke belanja.com dan e-commerce lainnya," kata Yuana.
Belum Bankable
Dia mengatakan masih banyak UMKM yang belum masuk kategori bankable. Kondisi tersebut mengakibatkan upaya untuk menaikkelaskan UMKM masih perlu terus dilakukan. "Makanya bantuan dana hibah menjadi solusi bagi UMKM yang tidak bankable. Mereka juga diberikan pendampingan dan penguatan usaha," katanya.
Asisten Sekda Perekonomian dan Pembangunan Pemda DIY Tri Saktiyana mengatakan di wilayah DIY jumlah WP sekitar 60.000 orang. Dari jumlah tersebut tidak semuanya berhasil. "Yang berhasil paling hanya 10 persen. Tingkat kegagalannya di DIY relatif tinggi. Gagal di awal tidak masalah daripada gagal nanti," katanya.
Faktor kegagalan para WP tidak melulu disebabkan soal kekurangan modal. Menurutnya, masalah permodalan sudah diatasi dengan banyaknya support pemerintah untuk akses permodalan. Mulai hibah, pinjaman bergulir, kredit usaha rakyat (KUR) hingga kredit komersial. "Faktor kegagalan akibat permodalan relatif kecil. Faktor dominan adalah kemampuan mereka untuk membidik pasar dan membangun jaringan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
- Harga Emas Hari Ini Kembali Meroket, Tembus Rp2,04 Juta
- Pemerintah Menyambut Baik Investasi Microsoft Rp27 Triliun untuk Cloud dan AI di Indonesia
- Nego Tarif Impor AS-Jepang, Trump Turun Gunung
- Warga Berbondong-Bondong Beli Emas Batangan, Ini Menurut Ekonom UAJY
Advertisement

Jaringan Nasional Indonesia Dideklarasikan di Jogja, Siap Mengawal Kebijakan Pemerintah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement