Advertisement
Perluasan Pemanfaatan Gas Bumi Perlu Didorong

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), subholding gas bumi di Indonesia, mempertegas pemanfaatan gas bumi semakin merata di berbagai wilayah di Indonesia. Perluasan penyebaran gas bumi sebagai energi pilihan yang baik bagi masyarakat juga sudah sampai di DIY.
Mahesa Krishna, Marketing Communication PGN mengatakan gas bumi milik PGN telah dapat dirasakan masyarakat DIY melalui produk GasLink. Salah satu bentuk pemanfaatan gas bumi adalah kerja sama dengan berbagai hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pusat dan pengusaha bakpia.
Advertisement
"Kami senang dapat menyebarluaskan manfaat gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia termasuk di DIY. Kami harap dengan kerja sama ini gas bumi yang terbukti aman, efisien, dan ramah lingkungan dapat memberikan nilai tambah bagi para pengusaha hotel, restoran, serta usaha kecil seperti usaha bakpia," kata dia dalam talk show di sela-sela acara MocoSik Book & Music Festival 2019 di Jogja Expo Center, Bantul, Jumat (23/8).
Sebelumnya PGN telah bekerja sama dengan PHRI dalam pemanfaatan gas bumi dan penyediaan information and communication Technology (ICT) yang ditandai dengan nota kesepahaman. Untuk itu, perusahaan pun akan berkoordinasi dengan PHRI DIY untuk melakukan penyebaran gas bumi di sejumlah hotel dan restoranbdi daerah yang tergabung dalam PHRI.
Ia memaparkan hingga periode Juni 2019 sekitar 370 hotel dan restoran telah dilayani gas bumi PGN. Hotel dan restoran tersebut tersebar di Jabodetabek, Cirebon, Medan, Palembang, Lampung, Surabaya, Sidoarjo, dan Batam.
"Pelayanan di berbagai wilayah di Indonesia adalah salah satu bentuk nyata komitmen perusahaan dalam memberikan layanan PGN 360 Degree Integrated Solution. Hal ini berarti PGN memberikan layanan pemanfaatan gas bumi mulai dari hulu hingga hilir," kata dia.
Ia menyebutkan penyediaan gas bumi dilakukan oleh anak usaha PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka). Kemudian penyediaan gas bumi dalam bentuk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/ PGN), dan penyebarluasan Compressed Naturan Gas (CNG) melalui jaringan pipa gas bumi yang tersebar di 19 kabupaten/ kota di 12 provinsi.
PGN akan terus mengambil inisiatif untuk membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produk gas nasional. Untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan mewujudkan bauran gas bumi 22%, PGN menargetkan pembangunan jaringan distribusi gas sebanyak 4,7 juta sambungan hingga tahun 2025. Sebanyak 78.216 sambungan diharapkan dapat dibangun tahun ini.
"Sebagai subholding gas bumi, PGN juga akan melakukan berbagai inovasi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi melalui pembangunan infrastruktur di berbagai segmen pasar di Tanah Air. Komitmen kami adalah mendukung pemerintah mewujudkan ketahanan energi melalui gas bumi yang sumbernya sangat besar dan diproduksi di dalam negeri," terang dia.
Memperluas Pemanfaatan
Ia berharap penyaluran di DIY bisa diperluas. Hal ini diperlukan peran aktif pemerintah setempat dalam program pembangunan jaringan gas di DIY. Adanya payung hukum juga diperlukan sehingga realisasi akan lebih cepat. "Di DIY baru Bakpia Tugu yang menggunakan gas dari PGN. Kami pun masih melihat potensi seperti apa yang ada di DIY ini," kata dia.
Kerja sama antara PGN dan PHRI memang masih di tataran Pusat. Namun, kerja sama ini disambut baik oleh PHRI DIY. Ketua PHRI DIY Istidjab M Danunagoro mengungkapkan perluasan pemanfaatan gas bumi diharapkan semakin meluas di DIY. Ia mengakui saat ini hotel di DIY masih memakai LPG untuk operasional.
"Kalau pakai jaringan gas nantinya akan lebih ekonomis dan efisien. Penggunaan gas memiliki porsi 20 persen sendiri dari total cost yang harus dikeluarkan hotel. Dengan adanya pemanfaatan gas bumi akan bisa menghemat biaya operasional," terang dia.
Plant Manager Bakpia Kukus Tugu Jogja Ari Maryono mengungkapkan kehadiran PGN memberikan banyak keuntungan karena berkualitas, efisiensi pembakaran yang tinggi, dan harga kompetitif. Gas bumi juga mendukung kampanye ramah lingkungan.
"Secara bisnis gas bumi untuk usaha kami dapat mengefisiensi pengeluaran biaya operasional. Kami dapat menghemat biaya produksi ketika kami memakai gas bumi karena harganya jauh lebih rendah," kata dia.
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengungkapkan hampir semua bahan bakar bisa dikonversi ke gas bumi mulai dari kebutuhan rumah tangga misal untuk water heater hingga penghangat ruangan. "Market di Jogja luar biasa. Di Jogja jumlah hotel bintang 160-an hotel. Total 590-an hotel bintang dan nonbintang. Kami harap PGN mempersiapkan diri untuk bikin jringan infrastrukturnya. Kami siap mendukung pembangunan itu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Mbah Tupon Jadi Turut Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat Ingin Duduk Bersama Selesaikan Perbuatan Melawan Hukum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- DIY Alami Inflasi 0,23 Persen pada Juni 2025, Dipicu Kenaikan Harga Cabai Rawit dan Tomat
- Dana untuk Rumah Bersubsidi Rp18,8 Triliun, Telah Dikucurkan untuk Semester I 2025
- APBN Paruh Pertama 2025 Defisit Rp197 Triliun
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Sekitar 5 Persen
- BI DIY Sebut Inflasi pada Juni 2025 Masih Terkendali
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
Advertisement
Advertisement