Advertisement
Pertama di Dunia, BEI Gelar Siaran Langsung Public Expose
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Industri pasar modal terus bertransformasi dan fokus pada pemanfaatan teknologi. Salah satunya dengan menggelar Public Expose Live 2019 untuk pemaparan kinerja perusahaan tercatat secara langsung.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor Riza menjelaskan webinar tersebut merupakan wujud dari transformasi digital dari siss keterbukaan informasi dan transparansi di pasar modal Indonesia. Menurutnya, penggunaan teknologi webinar ini sangat membantu dalam penyebarluasan informasi pasar modal di daerah khususnya di DIY dan sekitarnya.
Advertisement
"Ke depan kami akan menggunakan teknologi ini untuk program-program edukasi kami di DIY seperti sekolah pasar modal, seminar, dan talk show pasar modal," kata dia kepada wartawa di sela-sela Public Expose Live 2019 di KPw BEI DIY, Jogja, Rabu (28/8).
Ia menyebutkan dari sisi penyelenggaraan, teknologi webinar bisa membuat biaya penyelenggaraan Public Expose lebih efisien dan efektif. Dahulu dibutuhkan dana yang besar untuk menggelar Public Expose, sedangkan peserta sangat terbatas. Namun, dengan teknologi ini biaya penyelenggaraan bisa ditekan dengan peserta yang tidak terbatas dan jangkauan yang lebih luas.
Public Expose Live 2019 merupakan salah satu kegiatan yang paling luas jangkauannya dan paling banyak melibatkan peserta. Tidak hanya dari sisi demand, investor ritel, investor institusi, calon investor, media massa, tetapi juga dari sisi suplai dari berbagai sektor hadir secara lengkap.
Regulator Pasar Modal Indonesia telah selesai menyelenggarakan rangkaian acara Public Expose Live 2019 pada Rabu (28/8). Acara paparan kinerja itu mengungdang 42 perusataan tercatat di BEI dan disaksikan langsung melalui webinar.
Pemanfaatan Teknologi
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Luthfy Zain Fuady mengatakan saat ini industri pasar modal sedang bertransformasi dan fokus pada penggunaan teknologi. "Sejak awal tahun berbagai kebijakan, media, dan produk baru dengan pendekatan teknologi sudah diluncurkan oleh OJK dan Self-Regulatory Organization," kata dia dalam jumpa pers penutupan Public Expose Live 2019.
Secara tidak langsung Public Expose Live 2019 menjadi mekanisme perlindungan baru bagi investor di pasar modal dengan meminimalkan potensi terjadinya asimetri informasi. Ia menjelaskan asimetri informasi merupakan kondisi jika salah satu pihak memiliki informasi lebih banyak atau lebih baik dibandingkan pihak lainnya. "Public Expose Live 2019 ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja perusahaan tercatat di BEI," kata dia.
Siaran ulang Public Expose Live 2019 dapat disaksikan di akun YouTube BEI yakni @indonesiastockexchange. Diharapkan dapat semakin memudahkan investor dalam mengakses informasi dari perusahaan tercatat sebagai referensi dalam pengambilan keputusan investasi.
Respons Positif
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengungkapkan pemaparan kinerja perusahaan tercatat yang mengadopsi teknologi di Public Expose Live 2019 mendapat respons yang sangat baik dari masyarakat. "Data menunjukkan jumlah partisipan mencapai 21.522 peserta," kata dia.
Data BEI juga menunjukkan lebih dari 60% peserta pengakses online kegiatan ini merupakan investor dan calon investor usia 18-34 tahun dengan 70% media yang digunakan ponsel. Hal ini berarti pendekatan baru ini tepat dan sesuai dengan kondisi pesatnya peningkatan jumlah investor dari segmen milenial.
Public Expose Live 2019 ini merupakan penyelenggaraan yang pertama di dunia dan mencatat berbagai rekor baru. Jumlah partisipan mencapai 21.522 peserta yang terdiri dari 4.570 peserta hadir langsung dan 10.690 peserta menyaksikan secara daring, ditambah 6.262 peserta melakukan kegiatan nonton bareng di KPw BEI dan Galeri Investasi seluruh Indonesia.
"Public Expose Live 2019 ini juga diakses dari 121 kota dan 28 negara. Lamannya juga diakses sebanyak 30.610 kali dan sebanyak empat perusahaan tercatat yang melakukan paparan publik untuk pertama kalinya diikuti lebih dari 1.000 peserta," kata dia. (Kusnul Isti Qomah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement