Advertisement
Ini 5 Cara Meningkatkan Kualitas Sistem Pensiun ...

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pada 2019, indeks sistem pensiun Indonesia mengalami penurunan. Lantas, apa saja langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas sistem pensiun?
Berdasarkan laporan tahunan Melbourne Mercer Global Pension Index (MMGPI) yang dirilis Mercer, konsultan global di bidang kesehatan, kesejahteraan, dan karier, Indonesia mencatatkan skor indeks sistem pensiun 52,2 pada 2019.
Advertisement
Skor tersebut tercatat menurun dibandingkan dengan 2018 sebesar 53,1. Meskipun begitu, setiap tahunnya Indonesia terus mencatatkan peningkatan skor, dari 42,0 pada 2013 menjadi seperti saat ini.
Presiden Direktur Mercer Indonesia Bill Johnston menjelaskan bahwa terdapat lima usulan yang disampaikan Mercer Indonesia, atas hasil studi tersebut, untuk meningkatkan kualitas sistem pensiun Indonesia.
Pertama, menurut Bill, pemerintah perlu membuat tingkat bantuan minimum bagi penduduk miskin dalam rentang usia tertentu.
Hal tersebut, menurutnya, penting untuk mendorong kecukupan dana dari sistem pensiun.
"Orang dengan tingkat pendapatan paling bawah harus memiliki dana pensiun [dengan dibantu oleh pemerintah], idealnya harus mencapai lebih dari 65 persen [dari total penduduk miskin]," ujar Bill pada Senin (21/10/2019) di Kantor Mercer Indonesia, Jakarta.
Kedua, pemerintah harus meningkatkan tingkat penyediaan dana pensiun terhadap angkatan kerja. Ketiga, usulan ketiga yakni mengembangkan regulasi mengenai persyaratan untuk sistem pensiun swasta.
Keempat, pemerintah perlu meningkatkan kualitas komunikasi kepada nasabah dana pensiun. Hal tersebut dinilai penting karena rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya dana pensiun salah satunya disebabkan oleh komunikasi yang kurang baik.
Kelima, pemerintah perlu meningkatkan usia pensiun karena usia harapan hidup terus meningkat. Bahkan, peningkatan angka harapan hidup tersebut menjadi penyebab turunnya skor indeks sistem pensiun pada tahun ini.
"Indonesia berada di tingkat C [dengan skor 52,2], yang berarti sistem pensiun memiliki beberapa fitur yang bagus, tapi juga memiliki beberapa risiko atau kekurangan yang harus diatasi," ujar Bill.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Kegiatan Padat Karya di Gunungkidul Turun Drastis Tahun Ini, Begini Penjelasan Pemkab
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
- Hingga Maret 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp4,66 Triliun
Advertisement