Advertisement
Pengangguran Terbuka di DIY Turun 0,21%

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tingkat pengangguran terbuka (TPT) DIY pada Agustus 2019 sebesar 3,14%, mengalami penurunan 0,21% poin dibanding TPT Agustus 2018, yaitu 3,35%.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY, Andung Prihadi Santosa mengatakan penekan angka pengangguran tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi di DIY.
Advertisement
Selain itu juga mulai ada penyesuaian jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri atau dunia kerja. “Sudah ada matching antara SMK dengan dunia usaha, revitalisasi SMK. Kemudian salah satunya proyek Yogyakarta International Airport, turut menekan angka pengangguran,” kata Andung, Kamis (7/11).
Saat ini Disnakertrans DIY terus berupaya menekan angka pengangguran tersebut. Baik, untuk mendorong ke pekerjaan konvensional yang menyasar, lulusan SD dan SMP. Sisi lain, mendorong untuk mengikuti kurikulum sesuai era Revolusi Industri 4.0.
“Saat ini terjadi perubahan lifestyle, mindset, karena perubahan Revolusi Industtri 4.0. Harus masif penyesuaian, ini masih transisi. Sekarang pengelolaan big data, coding, hal-hal yang berhubungan dengan software banyak dicari di dunia usaha, oleh karenanya kami dorong kita,” ujarnya.
Kebijakan Pemerintah
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Heru Margono mengatakan jumlah penduduk usia kerja atau 15 tahun ke atas di DIY pada Agustus 2019 sebesar 3,021 juta orang, naik 1,15% dibandingkan Agustus 2018. Dari sejumlah penduduk usia kerja tersebut, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2019 sebanyak 2,204 juta orang, atau naik 0,56% dibanding Agustus 2018. Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Pada Agustus 2019, sebanyak 2,135 juta orang yang bekerja dan 69.170 orang yang menganggur. “Berbagai kebijakan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja masih perlu ditingkatkan untuk menekan tingkat laju pengangguran. Hal ini ditunjukkan oleh TPT yang bergerak naik dari 3,02% pada Agustus 2017 menjadi 3,35 persen pada Agustus 2018, kemudian turun menjadi 3,14 persen pada Agustus 2019,” kata Heru.
Berdasarkan daerah tempat tinggalnya, TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2019, TPT di daerah perkotaan sebesar 3,78%, sedangkan TPT di daerah perdesaan sebesar 1,52%. Keadaan TPT di DIY dari Agustus 2017-Agustus 2019 mengalami fluktuasi kisaran 2,5%-3,5%, dan selalu berada di bawah TPT nasional yang berada pada kisaran 5%-5,5%. Pada Agustus 2019, TPT nasional sebesar 5,28%, turun 0,07% poin dibanding Agustus 2018 dengan TPT sebesar 5,34%.
Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan pada Agustus 2019, TPT untuk Universitas yaitu 4,56% paling tinggi diantara tingkat pendidikan lainnya, meskipun menurun 3,72% poin dibandingkan Agustus 2018. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada tingkat SMK 4,20% dan SMU 3,94%.
Tingkat Pengangguran Terbuka
Waktu Persentase
Agustus 2017 3,02%
Agustus 2018 3,78%
Agustus 2019 3,02%
Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Wilayah
Waktu Perkotaan Perdesaan
Agustus 2019 3,78% 1,52%
Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan*
Pendidikan Tinggi 4,56%
SMK 4,20%
SMU 3,94%
Keterangan:
*) Agustus 2019
Sumber: BPS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Wujudkan Kulonprogo Ramah Bagi Penyandang Disabilitas, Pemkab Gandeng SIGAB
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement