Advertisement
Soal Pemangkasan Target Serapan Beras, Bulog Divre DIY Tunggu Koordinasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bulog Divre DIY masih menunggu koordinasi dengan Pusat, terkait dengan rencana pemangkasan target serapan beras pada 2020.
Kepala BULOG Divre DIY, Juaheni mengatakan masih menunggu koordinasi dari Pusat yang dimungkinkan akan dilakukan pada akhir 2019 atau awal 2020. “Kami masih menunggu bagaimana koordinasi nantinya. Tetapi biasanya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Pastinya akan disesuaikan antara pengadaan atau penyerapan dengan pangsa pasar,” kata Juaheni, Sabtu (23/11).
Advertisement
Menurutnya, penting untuk memperhatikan keseimbangan antara supply dan demand. Jika tidak memperhatikan hal tersebut, justru akan mengeluarkan biaya yang besar jika penyerapan dari petani tinggi, namun yang terjual tidak banyak.
“Harus kami lihat juga kebutuhan di masyarakat, untuk ketahanan stok kalau ada bencana nanti butuh berapa. Pada prinsipnya juga kami sebagai pengendali harga agar tetap stabil,” kata dia.
Pada 2019, dikatakan Juaheni untuk wilayah DIY memang belum sesuai target yang diinginkan. Target dari Bulog yaitu 28.964 ton, sementara serapannya baru 4.731 ton atau baru sekitar 16%.
“DIY memang tidak sebesar di Jawa Tengah. Jadi untuk wilayah DIY kan juga ditopang dari Kedu dan Banyumas. Tetapi untuk stok tersebut masih memnuhi, sampai panen yang akan datang Maret atau April. Kami juga masih terus melakukan penyerapan,” ucapnya.
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Perum Bulog menargetkan dapat menyerap 1,6 juta ton beras pada 2020 mendatang. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan target pengadaan pada 2019 yang dipatok di angka 1,8 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengemukakan target serapan ini dibuat dengan asumsi stok awal pada Januari 2020 berjumlah 1,3 juta ton. Dia menyatakan terbuka pada opsi revisi target dengan mempertimbangkan realisasi penyaluran mengingat pihaknya pun mempertimbangkan beban penyimpanan stok beras di gudang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement

Serapan Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Masih Rendah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Januari-Agustus 2025, Stasiun Lempuyangan Berangkatkan 1,8 Juta Penumpang
- Harga Emas Antam 16 September 2025 Naik, Rp2.181.000 per Gram
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Trump Turunkan Tarif Mobil dari Jepang 15 Persen per Hari Ini
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
Advertisement
Advertisement