Advertisement
Liburan Usai, Okupansi Hotel di Jogja Mulai Menurun
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) segera berakhir. Okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di DIY berangsur turun.
Ketua Perhimputan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono, mengungkapkan pada Natal dan Tahun Baru 2020 bisnis hotel panen karena meningkatnya tamu yang menginap. Pada Nataru, tingkat hunian kamar hotel rata-rata mencapai 95%. Namun seusai Tahun Baru 2020, okupansi mulai turun.
Advertisement
"Mulai Kamis [2/1/2020], sudah turun. Rata-rata di 55 persen. Pada akhir pekan ini [Jumat-Minggu, 3-5/1] kami harapkan meningkat lima hingga 10 persen menjadi 60 persen atau 65 persen," kata dia, Sabtu (4/1/2020).
Marcomm Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta Khairul Anwar, mengungkapkan Royal Ambarrukmo Yogyakarta memiliki 247 kamar tamu dengan tujuh tipe kamar. Pada periode 23 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020, tingkat hunian kamar menembus rata-rata 85%. Pada beberapa hari tertentu bahkan bisa menembus 100%.
"Pada empat dan lima Januari kini, tingkat hunian kamar mulai menunjukkan grafik menurun ke rata-rata 55 persen saja,” katanya. Namun ia mengatakan pada weekdays dan ke depannya mulai menunjukkan tren yang kurang lebih sama, atau bila ada kenaikan hanya di kisaran lima persen dari 55 persen tersebut.
Pria yang akrab disapa Awang ini mengungkapkan pihaknya memprediksi pada Januari dan Februari 2020 okupansi dapat mencapai 61%. Hal ini tidak jauh berbeda dengan tren pada 2019 dan 2018 lalu. Hunian kamar akan didominasi oleh keluarga atau pribadi dan beberapa korporasi yang mengadakan meeting awal tahun.
"Sedangkan pemerintahan/BUMN akan mulai aktif kembali pada Maret dan bulan-bulan selanjutnya," terang dia.
Adventa Pramushanti, Public Relations Manager Hotel Tentrem Yogyakarta menyebutkan tingkat hunian pada Sabtu ini, masih di atas 80%. "Masih ramai. Minggu besok [hari ini] baru turun ke 50 persen," kata dia.
Menurutnya tingginya hunian selama libur akhir tahun tergantung 1 Januari jatuh pada hari apa. Ketika 1 Januari terjadi pada akhir pekan maka setelahnya akan langsung sepi. Sebaliknya, ketika 1 Januari jatuh pada awal atau tengah minggu, tingkat hunian cukup tinggi.
"Tahun ini termasuk bagus. Sepanjang Desember, okupansi terhitung oke. Awal sampai tengah ramai orang meeting. Sesudah itu ramai orang liburan. Ini sepertinya merata di semua hotel di Jogja," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement