Advertisement
Gagal Panen Ganggu Produksi Padi di DIY, Terus?
Sarjono, seorang petani di Dusun Ngrahu, Desa Sumberejo, Semin memotong tanaman padi yang mengering untuk dijadikan pakan ternak. Senin (1/7/2019) - Harian Jogja/David Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Produksi padi di DIY pada 2019 tidak mencapai target. Tidak tercapainya target produksi padi karena adanya sejumlah titik lokasi gagal panen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto mengatakan pada 2019 memang ada gagal panen di DIY karena kekeringan terjadi di sejumlah titik, terutama di Gunungkidul. Akibatnya, produksi padi terganggu. “Produksi di DIY itu sekitar enam–6,5 ton/ hektare sudah terbilang tinggi secara nasional sebenarnya. Namun kami optimistis tercapai di 2020 target nanti, tidak jauh beda dari capaian tahun sebelumnya biasanya. Dituntut lebih tinggi pastinya,” kata Sugeng, Selasa (7/1).
Advertisement
Menurut Sugeng, ketika membicarakan ketercukupan secara makro, ada berbagai indikator lain yang harus dihitung. Misalnya, predikat Jogja sebagai kota wisata tentunya diikuti dengan banyaknya orang yang berkunjung sehingga konsumsi nasi pun tinggi.
Saat ini, pertanian padi di DIY memasuki masa tanam atau musim hujan (MH) 1. Maret 2020 diperkirakan menjadi masa panen raya. Terkait dengan masalah harga, dia menuturkan ada kemungkinan terjadi penurunan. . Hal ini disebutnya sesuai hukum ekonomi, ketika penawaran tinggi permintaan tetap.
“Kalau harga naik terlalu tinggi bisa operasi pasar. Kalau rendah memang sedikit sulit, tetapi, ada trik sebenarnya jika harga drop. Bisa sistem tunda jual, kami juga sudah menggalakkan lumbung-lumbung di masyarakat,” ujarnya.
Target 2020
Kepala Seksi Produksi dan Pengelola Lahan dan Air, Bidang Tanaman Pangan, DPKP, Edy Santoso memaparkan data produksi sementara padi 2019 di bawah target produksi. “Target produksi padi 871.106 ton, realisasi produksi 840.424 ton (lihat grafis). Tidak tercapainya produksi karena ada yang gagal panen,” ucapnya.
Kepala Bidang Operasional Pelayanan Publik (OPP) Bulog Drive DIY, Nani Yulianti mengatakan untuk stok beras saat ini di Bulog masih sangat mencukupi, dengan 35.000 ton. Dia menilai stok tersebut masih mencukup hingga empat bulan ke depan. “Maret perkiraan panen baik di Kedu, Banyumas ataupun DIY. Meski di Februari sudah ada yang panen tetapi belum begitu banyak,” kata Nani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
PSS Sleman Fokus Internal Game Jaga Ritme Jelang Championship
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Waspada Scam, Ribuan Warga DIY Jadi Korban Penipuan Online
- Amazon Pangkas 8,5 Persen Karyawan di Luksemburg
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- BI Rate Tetap 4,75 Persen, Pengamat Nilai Tepat Jaga Rupiah
- ALVA dan Grab Uji Coba Motor Listrik di Jogja Berlanjut Nasional
- Kereta Api Jadi Tulang Punggung Transportasi Nataru
Advertisement
Advertisement




