Advertisement
Terdampak Corona, OJK Siapkan Insentif bagi Industri keuangan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso berjanji memberikan insentif kepada industri keuangan. Upaya ini untuk meminimalkan dampak wabah Covid-19.
Seperti diketahui virus yang telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang ini dipastikan akan menggangu laju perekonomian dalam negeri. Namun, Wimboh belum dapat memberikan rincian mengenai stimulus yang dimaksud. Dia hanya memastikan kebijakan dari otoritas akan memberikan ruang bagi sektor riil dan keuangan untuk menyerap dampak Covid-19.
Advertisement
“Ya nanti tunggu. Akan ada stimulus, sehingga tidak terlalu memberikan negatif impact kepada sektor keuangan dan ekonomi secara keseluruhan,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2).
Wimboh melanjutkan industri keuangan lazimnya akan merasakan imbas secara gradual setelah sektor riil tertekan. Dia mencontohkan kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) biasanya akan muncul sekitar tiga bulan setelah sektor rill terganggu.
Saat ini sektor industri telah melaporkan sejumlah gangguan akibat Covid-19. Satu di antaranya adalah terhambatnya arus bahan baku yang diimpor dari China hingga tarif impor.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sempat menyampaikan harga baja impor terkena dampak virus Covid-1. Sementara waktu baja yang dipasok dari China tak lagi dikenakan harga berdasarkan perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement antara China dan negara-negara ASEAN.
Namun secara kuantitas pasokan impor baja dari China belum terkendala. Industri menyesuaikan diri dengan harga yang lebih mahal tersebut.
Sementara itu kesulitan bahan baku terjadi pada industri elektronik. Pasalnya ketergantungan bahan baku Indonesia dari China terkait sektor tersebut terbilang tinggi. Bila dirinci, bahan baku untuk televisi dari China berkisar 60% hingga 80%. Kemudian pendingin udara, kulkas, dan mesin cuci sekitar 50%.
Hal ini pada kondisi terburuk akan memaksa pelaku usaha menaikan harga jual. Lebih parah lagi hal ini bisa berimbas pada pengurangan karyawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement