Advertisement
Upaya Lain Perlu Dilakukan Selain Diskon Tiket Pesawat
Johanna (kanan), 25, salah satu mahasiswa WNA tengah membatik Pendopo Kridha Batik Manunggal Budaya Gadingan Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Minggu (20/1/2019). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pelaku wisata menilai upaya pemerintah untuk memulihkan kondisi pariwisata, yang terganggu virus Corona dengan pemberian diskon harga tiket pesawat dinilai belum cukup. Perlu usaha lain untuk meningkatkan kembali kunjungan wisatawan.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan dampak virus Corona saat ini tidak hanya berdampak kondisi pariwisata, tetapi semua industri terkena dampak. Menurutnya efektif atau tidak kebijakan pemberian diskon harga tiket pesawat tersebut, mesti dilihat bagaimana penanganan virus Corona.
Advertisement
“Efektif dan tidak itu kembali dengan kondisi recovery Corona diseluruh dunia, terutama kawasan Asia, kalau recovery positif, discount tiket ini akan menjadi supplement/ akselerator bagi bangkitnya industri pariwisata pasca Corona,” ucap Bobby, Rabu (26/2).
Bobby mengatakan tidak hanya berhenti pada masalah pemberian diskon pada tiket pesawat ini. Namun, ada sejumlah hal lain yang perlu dilakukan oleh pemerintah.
Selain itu juga, stimulan yang harus diberikan pemerintah dari sisi perbankan mengingat 90% industri menggunakan perbankan. Terutama berkaitan dengan peminjaman modal kerja yang kemungkinan akan terganggu cashflow mereka akibat kejadian Corona. Perlu subsidi akses masuk untuk wisatawan agar lebih mudah, menarik dan nyaman untuk masuk ke Indonesia dan Jogja pada khususnya.
“Management informasi dari pemerintah mengenai Jogja aman dari Corona dengan segera membentuk Jogja Crisis Centre dan Indonesia Crisis Centre, agar komunikasi kedepan lebih ter-update, terintegrasi dan terkendali,” katanya.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, sekaligus pengamat pariwisata, Ike Janita Dewi mengatakan untuk menarik wisatawan, strategi yang paling bisa memberikan hasil dalam jangka pendek memang promosi harga atau diskon, karena selalu ada segmen yang sensitive pada harga. “Selama Covid-19 belum menimpa destinasi-destinasi di Indonesia, diskon tiket pesawat bisa lumayan efektif,” kata Ike.
Meski begitu, Ia mengatakan perlu dipahami komponen biaya berwisata bukan cuma tiket pesawat, tetapi juga tiket transportasi darat, akomodasi, tiket masuk destinasi, dan masih banyak lainnya. Idealnya semua komponen yang menunjang pariwsata tersebut ada diskon.
Menurutnya, dengan adanya virus tersebut jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) jelas menurun, terutama destinasi yang banyak dikunjungi wisman tidak hanya wisman Tingkok. Walaupun pembatalan atau penuruanan di Februari belum terlalu besar, karena memang sedang masuk low season. Diperkirakannya secara nasional penurunan wisman bisa mencapai empat juta, karena dua juta wisman asal China tidak akan melakukan kunjungan wisata ke luar negeri tahun ini. Termasuk wisman dari negara lain juga bisa mengurungkan niatnya melakukan perjalanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Modus Penipuan Siber Berkembang, Ini Jenisnya Kata OJK
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
- Persaingan Chatbot AI Memanas, Pertumbuhan ChatGPT Mulai Melambat
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Hadirkan Promo Nataru Lewat MyPertamina
- LPS Bantu Pemeriksaan dan Sembako Gratis untuk Masyarakat Sleman
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Kemenhub Inspeksi 257 Bandara Pastikan Angkutan Nataru Lancar
- Harga Emas Naik Lagi, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
- PHRI Gerah, Akomodasi Ilegal Serap Hingga 30 Persen Pasar Hotel di DIY
- Harga Pangan Nasional: Cabai dan Telur Masih Tinggi
Advertisement
Advertisement





