Advertisement
BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi & Kredit, Jadi Berapa?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Bank Indonesia merevisi proyeksi pertumbuhan kredit pada tahun ini menjadi 6% sampai dengan 8%. Proyeksi tersebut menurun dari sebelumnya yang sebesar 9% sampai 11%. Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 adalah sebesar 4,2% hingga 4,6%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit memang masih perlu menjadi perhatian. Pada Januari 2020, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 6,1% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Pertumbuhan tersebut sedikit melambat dari realiasi Desember 2019 yang sebesar 6,08% pada Desember 2019 (yoy).
Advertisement
Menurutnya, penurunan proyeksi pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan evaluasi pertumbuhan ekonomi 2020. Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 adalah sebesar 4,2% hingga 4,6%.
Bank Indonesia menilai pertumbuhan kredit pada 2021 baru akan meningkat dengan proyeksi 9% sampai dengan 11% didorong oleh perbaikan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ke depan fungsi intermediasi akan terus didorong sehingga dapat menopang pertumbuhan kredit. Kredit pada 2020 diperkirakan tumbuh dalam kisaran enam persen-delapan persen," katanya dalam video conference paparan hasil RDG Kamis, (19/3/2020).
Sejalan dengan kondisi tersebut, Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada 2020 akan berada pada kisaran 6% sampai dengan 8%. Sementara itu, pada 2021 akan meningkat menjadi 8% sampai dengan 10%. "Bank Indonesia tetap menempuh kebijakan makro yang akomodatif dan memperkuat koordinasi dengan otoritas terkait sehingga dapat tetap menjaga stabilitas keuangan dan mendorong fungsi intermediasi perbankan," katanya.
Tunggu Evaluasi
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan masih akan menunggu evaluasi rencana bisnis bank (RBB) untuk merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini. Pada 2020, OJK menargetkan pertumbuhan kredit industri perbankan mencapai 10%-12% tahun ini dengan tingkat risiko yang tetap terjaga rendah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan di tengah kondisi perekonomian global yang terdampak virus Corona (Covid-19), perubahan target pertumbuhan kredit masih menunggu evaluasi RBB perbankan semester I/2020. "Kan RBB belum masuk, saya masih menunggu RBB nanti enam bulan, semester satu ya," katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement