Advertisement
Jaga Ekspektasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Di tengah kondisi penyebaran Virus Corona (Covid-19), perekonomian DIY merasakan dampaknya. Ekspektasi masyarakat pun harus dijaga agar roda perekonomian tetap berputar.
Wakil Ketua ISEI Cabang Yogyakarta sekaligus Wakil Dekan FEB UGM Amirullah Setya Hardi mengatakan Menteri Keuangan menyebutkan jika Covid-19 terus berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi nasional yang semula diprediksi 5% bisa menjadi 0%. Namun, masyarakat jangan sampai salah mengartikan angka tersebut. "Enggak tumbuh bukan berarti enggak ada kegiatan ekonomi. Tetap ada, cuma enggak tumbuh," kata dia beberapa waktu lalu.
Advertisement
Menurutnya, hal ini harus menjadi kewaspadaan semua pihak. Seluruh pemangku kepentingan dan pelaku ekonomi harus siap siaga dan terus melakukan aktivitas ekonomi.
"Kalau dalam jangka menengah atau dalam jangka sangat pendek enggak dilakukan sesuatu, maka ekonomi tidak akan berjalan. Kami bersama Kadin DIY akan membangun kepercayaan masyarakat dan keyakinan mereka, tetapi tetap memenuhi dan memperhatikan protokol," ujar dia.
Perputaran roda ekonomi akan sulit karena berhubungan dengan ekspektasi masyarakat. Jika ekspektasi masyarakat cukup buruk, masyarakat tidak akan melakukan apa-apa sehingga tidak ada yang menggerakkan ekonomi.
"Ini enggak bisa kami berikan satu pandangan menengah panjang. Harus sangat pendek dan pantau terus tiap hari. Pemerintah,pelaku usaha, akademisi, media harus bahu-mebahu membangun suatu kepercayaan diri di tengah masyarakat. Tetap bekerja tetapi tetap berhati-hati," kata dia.
Ia berharap dampak Covid-19 tidak terlalu lama. Ia berharap segera ditemukan obat yang tepat dan ada kerja sama antarnegara untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19.
"DIY dilihat struktur ekonominya lengkap. Untuk industri jasa memang cukup rentan. Beberapa agenda meeting, incentive, convention and exhibition (MICE) dibatalkan dan kuliner juga terdampak," kata dia.
Ia menyebutkan saat ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat ekonomi lokal dengan memperhatikan pasar domestik. "Ini benar-benar diuji. Jogja bisa hidupi diri sendiri dan menunjukkan kita bisa sendiri. Harapan saya ada hikmah di balik ini semua. Kita harus meningkatkan awareness pembangunan ekonomi di DIY," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement