Advertisement
Ups .. Harga Gula Pasir Tembus Rp19.000 per Kg

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—H-3 Ramadan, harga gula pasir di Solo, Jawa Tengah, melonjak tajam yakni menembus angka Rp19.000/kilogram (kg).
Selain harga tinggi, para pedagang ecer dibatasi jumlah kulakannya. Mereka juga tak berani menyetok dalam jumlah banyak lantaran sepi pembeli sebagai efek pembatasan fisik dan sosial pada masa pandemi wabah Covid-19.
Advertisement
Salah satu pedagang Sembako di Pasar Gede, Endarti, mengatakan harga gula pasir naik sejak awal adanya wabah Corona di Indonesia. Namun demikian, April ini harga komoditas tersebut melejit.
“Kalau sekarang harganya Rp19.000/kg. Kalau kulakan satu karung sekitar Rp800.00-an. Saya juga enggak berani ambil banyak. Selain dibatasi, pembeli di pasar juga sepi,” ujarnya, saat ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (21/4).
Endarti menjelaskan jika biasanya ia kulakan gula pasir sekitar satu karung ukuran 50 kg untuk beberapa hari saja, kini ia hanya mengambil sekitar 10 kg. Menurutnya, tingginya harga gula pasir serta minimnya jumlah konsumen membuat warga Solo tersebut enggan menyetok dalam jumlah banyak.
Di sisi lain, sales dari distributor juga membatasi kulakan untuk gula pasir bermerek seperti Gulaku. Menurutnya, satu pedagang ecer hanya boleh membeli satu-dua karton isi 24 bungkus ukuran satu kg. Itu pun distributor tak bisa mengirim komoditas tersebut setiap pekannya, tetapi sekitar dua kali dalam sebulan. Gula pasir Gulaku ini dijual dengan harga Rp17.000/kg atau mengikuti harga gula pasir curah.
Tak Stabil
Pedagang lain, Isna, mengaku harga gula pasir naik turun setiap harinya. Menurutnya, awal pekan ini harganya sekitar Rp18.000/kg – Rp19.000/kg. Biasanya ia kulakan satu karung gula pasir dan habis dalam sehari. Akan tetapi, sekarang ia hanya berani menyetok sekitar 20 kg. Stok ini pun baru habis dalam beberapa hari. “Harganya mahal [gula pasir], pembelinya juga sedikit. Kalau Gulaku juga dibatasi dari sales, biasanya bisa dapat tiga karton sekarang paling satu-dua karton,” paparnya.
Sementara itu, Lurah Pasar Gede, Agus Suparto, memastikan stok komoditas bahan pangan aman di pasarnya jelang Ramadan dan Lebaran. Dari hasil pantauan harga, sejumlah komoditas memang mengalami kenaikan, tapi masih wajar. Menurutnya, informasi bahan pokok ia laporkan kepada tim Satber Pangan maupun Dinas Pertanian Kota Solo setiap harinya. “Stok sembako aman, hanya harga gula pasir masih tinggi. Kondisinya pasar memang sepi jika dibandingkan dengan hari biasa sebelum adanya wabah Covid-19,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement