Advertisement

Meski Pendapatan Nol, AirAsia Upayakan Bayar Gaji dan THR Karyawan Tanpa PHK

Newswire
Selasa, 05 Mei 2020 - 16:07 WIB
Nina Atmasari
Meski Pendapatan Nol, AirAsia Upayakan Bayar Gaji dan THR Karyawan Tanpa PHK Ilustrasi pesawat AirAsia lepas landas. - Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone

Advertisement


Harianjogja.com, JAKARTA- Di tengah kondisi yang sangat sulit, AirAsia Indonesia mengupayakan membayarkan tunjangan hari raya (THR) dan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Padahal, pendapatan maskapai ini merosot tajam terdampak COVID-19.

“Untuk revenue (pendapatan) nol dan cost (biaya-biaya) masih jalan, pasti berat. Berkaitan dengan efisiensi, kami melakukan pendekatan-pendekatan dan mencari sumber-sumber dana dan capital (modal) yang baru," kata Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine, ditulis Selasa (5/5/2020).

Advertisement

"Kami berupaya mati-matian pagi, siang, sore, malam untuk memastikan PHK adalah solusi terakhir,” Veranita menambahkan.

Veranita mengatakan, pemotongan gaji memang tidak terhindari dengan adanya tantangan pandemi ini, mulai dari 50 persen di tingkat direksi hingga jumlah besaran bervariasi dengan level jabatan di bawahnya.

“Jujur, ada yang mendapatkan pengurangan pengupahan termasuk saya. Prinsipnya jajaran manajemen di atas itu menanggung paling, saya sendiri 50 persen. Begitu juga jajaran yang di bawahnya, ada bervariasi,” katanya.

Dia menegaskan pihaknya tidak merumahkan karyawan, hanya saja hampir seluruh karyawan saat ini sudah bekerja dari rumah.

Veranita mengatakan pihaknya tetap mengupayakan untuk membayarkan THR dan saat ini tengah menghitung besaran yang harus perusahaan keluarkan sejak setop operasi sementara pada 1 April 2020 lalu.

“THR itu sekarang saya lagi hitung-hitung, doakan ya,” ujarnya.

Ia mengaku pihaknya juga sudah meminta keringanan kepada operator bandara, pemerintah serta pihak penyewa pesawat (lessor) terkait pembayaran tagihan sewa pesawat baik secara langsung maupun melalui asosiasi.

Keringanan yang diminta, seperti pembebasan bea masuk suku cadang, PPh 21, biaya kebandarudaraan, pinjaman lunak, relaksasi kredit dan sebagainya.

“Komponen biaya banyak, tapi secara garis besar ada penambahan biaya berkaitan dengan paket pesawat, kami koordinasi dengan PT Angkasa Pura agar kita bisa dapatkan termin-termin yang lebih lunak. Kalau ada kewajiban biaya, kami minta kebijaksanaan sebisa mungkin. Kepada pemerintah dan jajaran penerbangan udara untuk bisa memberikan pelunakan agar AirAsia bisa lebih kuat dalam pertahankan operasionalnya saat COVID-19 ini,” katanya.

Terkait keringanan pembayaran sewa pesawat, Veranita mengatakan pihaknya juga mendapatkan tanggapan positif dari lessor.

“Group AirAsia keringanannya itu pembayaran dijadwalkan ulang. Cukup positif dari lessor kita ada banyak disampaikan. Prinsip di mana kita sudah renegosiasi termin-termin pembayaran kita dan elemen biaya semaksimal yang kita bisa, lessor punya tantangan juga,” ujarnya.

Selain itu, AirAsia juga berupaya memaksimalkan penerbangan kargo melalui layanan kargo AirAsia Group yakni Teleport.

“Kargo ini bisnis tambahan. Kita harus lincah bisa mengambil dan mengupayakan ceruk bisnis baru. saya lihat kargo bisnis banyak dibutuhkan karena tingkat penerbangan penumpang turun, bukan hanya AirAsia saja. Tentu kargo kesulitan, itu berusaha kami fasilitasi. Ambisinya balance (seimbang) dengan kebutuhan perusahaan dan demand (permintaan) konektivitas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement