Advertisement
Genjot Angka Ekspor, 8 Varietas Unggul Anggrek Ini Siap Dimassalkan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian siap memassalkan delapan varietas unggul anggrek yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga bisa dikembangkan masyarakat.
Kepala Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Balitbangtang Kementan Rudy Soehendi di Jakarta, Selasa, delapan varietas unggul anggrek tersebut terdiri tiga varietas Paphiopedilum dan lima varietas Cymbidium.
Advertisement
Tiga varietas Paphiopedilum tersebut terdiri dari Mauredi agrihorti, Tonsina agrihorti dan Rupini agrihorti. Sementara varietas Cymbidium yang merupakan hibrid Cymbidium terdiri dari Himucoda agrihorti, Jenar agrihorti, Tortilla agrihorti, Mierra agrihorti dan Amara agrihorti. "Delapan varietas ini sedang diupayakan perbanyakan massalnya guna pengembangan di masyarakat," katanya, Selasa (16/6/2020). Dia mengatakan dalam perdagangan anggrek dunia, Cymbidium dan Paphiopedilum dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, nilai ekspor kedua jenis anggrek tersebut mencapai US$176 juta (Rp2,4 triliun) yang diperoleh dari negara AS, Jepang, Belanda, Korea Selatan, Australia, Vietnam, Kanada, Inggris, Brasil, dan Jerman.
"Data tersebut menunjukkan bahwa anggrek Cymbidium maupun Paphiopedilum sangat disukai negara-negara konsumen di dunia. Hal ini menjadi bahan pertimbangan utama bagi kami untuk mengembangkan anggrek tersebut dalam skala komersial," katanya.
Rudy menambahkan untuk dapat menembus pasar internasional dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, perlu ditempuh berbagai langkah tepat. Di antaranya, penyediaan varietas unggul baru (VUB), benih anggrek bermutu, dan teknologi budi daya inovatif, sehingga dapat menghasilkan produk yang berdaya saing dan diterima di kancah internasional.
Peneliti Balitbangtan Sri Rianawati mengatakan kedelapan varietas unggul anggrek hasil inovasi Balithi tersebut telah dilepas pada 2019. "Varietas-varietas tersebut memiliki keunggulan masing-masing terutama dari corak bunga dan ketegaran tanaman," katanya.
Potensi pengembangan anggrek Cymbidium dan Paphiopedilum di Indonesia sangat tinggi karena kondisi iklim yang mendukung serta ketersediaan spesies alam sebagai plasma nutfah yang melimpah.
Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Djufry menambahkan setidaknya telah diidentifikasi sebanyak 43.000 spesies anggrek di Indonesia. Menurut dia keanekaragaman anggrek spesies di Indonesia menjadi potensi sebagai induk silangan, yang memungkinkan munculnya temuan anggrek varietas-varietas baru.
"Balitbangtan telah lama meneliti berbagai spesies tanaman anggrek. Diharapkan, hasil penelitian ini bukan saja semakin memperkaya dan menambah keanekaragaman hayati anggrek di Indonesia, tetapi juga akan memberi keunggulan komparatif komoditas anggrek Indonesia yang bernilai ekonomis," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement