Advertisement

Mei, Nilai Ekspor DIY Drop

Herlambang Jati Kusumo
Kamis, 02 Juli 2020 - 13:27 WIB
Arief Junianto
Mei, Nilai Ekspor DIY Drop Foto aerial pelabuhan peti kemas Koja di Jakarta. (25/12 - 2019). Bisnis / Himawan L Nugraha

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Nilai ekspor DIY pada Mei 2020 turun 8,55% ketimbang nilai ekspor pada April 2020. Pada Mei 2020, nilai ekspor DIY mencapai US$21,4 juta (Rp310,2 miliar).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, secara kumulatif, nilai ekspor Januari-Mei tahun ini mencapai US$153,1 juta (Rp2,2 triliun) atau turun 11,81% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Advertisement

Kepala BPS DIY Heru Margono mengatakan jika dibandingkan dengan April 2020, nilai ekspor selama Mei 2020 menunjukkan penurunan terjadi di empat negara tujuan utama. Masing-masing adalah Jepang turun sebesar US$1,3 juta (Rp18,8 miliar) atau 41,94%; Korea Selatan sebesar US$0,7 juta (Rp10,1 miliar) atau 43,75%; Singapura sebesar US$0,6 juta (Rp8,6 miliar) atau 75%; dan Tiongkok US$0,3 juta (Rp4,3 miliar) atau 50%.

Sementara jika dilihat dari tiga komoditas dengan penurunan terbesar adalah pakaian jadi bukan rajutan turun sebesar US$1 juta (Rp14,4 miliar) atau 15,15%; barang-barang dari kulit sebesar US$0,9 juta (Rp13 miliar) atau 34,62%; serta kertas atau karton US$0,7 juta (Rp10,1 miliar) atau 46,67%.

“Seperti diketahui barang-barang [komoditi] ekspor DIY bukan barang kebutuhan primer. Jadi di tengah pandemi Covid-19 melanda dunia, banyak negara-negara yang secara ekonomi terjadi kemunduran sehingga memikirkan kebutuhan pokok dulu daripada barang-barang sekunder atau tersier tersebut,” ujar Heru, Kamis (2/7/2020).

Sementara negara tujuan yang justru mampu meningkatkan nilai ekspor adalah Perancis sebesar US$0,7 juta (Rp10,1 miliar) atau 87,50%; Australia, Belanda, dan Jerman sebesar US$0,2 juta (Rp2,8 miliar) atau 28,57%, 16,675, dan 11,11%; serta Amerika Serikat US$0,1 juta (Rp1,4 miliar) atau 1,43%.

Dia menambahkan, tiga besar negara tujuan utama ekspor barang DIY Mei 2020 adalah Amerika Serikat dengan total nilai ekspor mencapai US$7,1 juta (Rp102,9 miliar), disusul Jerman dengan total nilai US$2 juta (Rp28,9 miliar), serta Jepang dengan total nilai US$1,8 juta (Rp26 miliar).

“Jika dilihat dari komoditas, tiga komoditas dengan kontribusi terbesar adalah pakaian jadi bukan rajutan sebesar 33,51 persen. Kedua, perabot, penerangan rumah sebesar 14,50 persen. Ketiga, barang-barang rajutan sebesar 8,88 persen,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kulonprogo Tunggu Juknis Terkait Transmigrasi Pola Baru, Syaratnya Wajib Ikut Komcad TNI

Kulonprogo
| Minggu, 11 Mei 2025, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement