Advertisement
Ini Dia Bukti Pentingnya Mahasiswa bagi Perekonomian DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berdasar kajian Bank Indonesia (BI) DIY, selain sektor pariwisata, sektor pendidikan juga memiliki kontribusi besar pendorong pertumbuhan ekonomi.
Kepala BI DIY, Hilman Tisnawan mengatakan BI DIY memandang penting dilakukan kajian ini secara periodik memperhatikan perkembangan peran industri pendidikan pada umumnya dan pengeluaran mahasiswa pada khususnya terhadap perekonomian DIY.
Advertisement
Dia menjelaskan berdasarkan hasil survei dan kajian dengan poin yang sama pada 2016 dan 2020 diketahui ada peningkatan pengeluaran biaya mahasiswa di DIY. Tahun ini, pengeluaran biaya hidup dan biaya pendidikan mahasiswa mencapai Rp17,2 triliun per tahun atau setara dengan 12,2% dari PDRB DIY.
Sementara, pada 2016 kontribusi pengeluaran biaya mahasiswa sebesar 10,4% dari PDRB DIY. “Kontribusi pendidikan tinggi di DIY dalam perekonomian semakin besar.,” kata Hilman melalui siaran pers, Rabu (8/7/2020).
Selain itu, pengeluaran biaya hidup mahasiswa DIY melonjak hampir dua kali lipat dalam empat tahun terakhir. Pada 2020, rata-rata biaya hidup mahasiswa diploma dan sarjana di DIY mencapai Rp2,92 juta per bulan. Pengeluaran mahasiswa tersebut bahkan lebih tinggi ketimbang upah minimum provinsi (UMP) DIY 2020 yang sebesar Rp1,7 juta.
Gaya Hidup
Soal konsumsi mahasiswa di DIY, kata Hilman, mulai merambah ke kebutuhan sekunder dan tersier. Pada saat ini komponen makan dan minum masih menjadi kebutuhan utama dengan porsi 30,2% dari pengeluaran mahasiswa.
Selanjutnya ada tambahan pengeluaran untuk gaya hidup (lifestyle) yang mencapai 24,6% dari pengeluaran mahasiswa dan sewa pondokan dengan porsi 20,1%.
“Integrasi pendidikan dan pariwisata di DIY semakin kuat, yang ditunjukkan dengan komponen pengeluaran lifestyle yang melonjak menjadi terbesar kedua. Daya tarik mahasiswa untuk kuliah di DIY tidak hanya karena kualitas pendidikan dan biaya yang murah, namun juga didorong oleh ragam rekreasi dan hiburan yang lengkap. Pengeluaran mahasiswa di DIY untuk kebutuhan pokok relatif terjangkau, sehingga mahasiswa masih memiliki alokasi pengeluaran untuk kebutuhan lifestyle,” ucapnya.
Itulah sebabnya, dengan besarnya peran sektor pendidikan dan mahasiswa DIY dalam perekonomian DIY, maka penting pula bagi Pemda DIY untuk dapat menciptakan lingkungan DIY yang ramah mahasiswa, dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. “Termasuk dengan suasana belajar yang nyaman dan aman dan lingkungan sosial yang disiplin pada norma-norma,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perpres 19/2024 dan Sinergi Kementerian Bakal Percepat Pengembangan Industri Gim RI
- Aturan Impor dalam Permendag Nomor 36 Ditunda
- Harga Cabai Mahal, Mendag: Indonesia Butuh Sistem Tanam yang Tidak Terpengaruh Cuaca
- Pelaku Industri Sebut Aturan Baru Kripto OJK Wujud Komitmen OJK Kembangkan Teknologi Keuangan RI
- Daop 6 Yogyakarta Batalkan 4 Perjalanan KA Imbas Banjir di Semarang
Advertisement
Sultan Soal Jalan Godean Rusak: Kalau Anggaran Belum Ada Tambal Dulu
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Bapanas Jamin Ketersediaan Stok Beras dengan Terapkan Kebijakan Ini
- Mendag Sebut Harga Telur dan Daging Ayam Masih Mahal Karena Ini
- Mendag Beri Komentar Tak Terduga Soal Migrasi TikTok-Tokopedia yang Sarat Politik
- Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja untuk Penuhi Stok Lebaran 2024
- Aturan Diumumkan Sore Ini, Buruh Tuntut THR Dibayar Penuh
- PHRI DIY Sebut Peminat Buka Bersama di Hotel Menurun
- Kemiskinan Argentina Kian Menjadi, Warga Berburu Makanan di Tempat Sampah
Advertisement
Advertisement