Advertisement
Keputusan PSBB Dinilai Sesuai Meski Memukul Perekonomian

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai Senin (14/9/2020) nanti dinilai tepat meski bakal memukul perekonomian.
Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi menilai keputusan Anies Baswedan yang akan kembali menerapkan PSBB total pada Senin (14/9/2020) merupakan langkah yang tepat.
Advertisement
Eric mengatakan keputusan tersebut pasti akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi karena aktivitas ekonomi yang akan kembali melambat.
Di samping itu, kontribusi DKI Jakarta terhadap perekonomian nasional mencapai 16%. Jika pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta terkontraksi, maka akan berdampak negatif ke pertumbuhan ekonomi nasional.
Meski demikian, di sisi lain, menurut Eric, langkah pengendalian penyebaran Covid-19 memang diperlukan agar laju peningkatan kasus baru Covid-19 bisa tertahan "Langkah ini perlu dilakukan agar wabahnya bisa terkendali," katanya kepada Bisnis.com, jaringan Harianjogja.com Kamis (10/9/2020).
Eric menyampaikan, penyebaran wabah dari Jakarta ke daerah lain, dan sebaliknya, harus dikendalikan, sambil menunggu vaksin virus corona bisa diproduksi masal.
Menekan Penularan
Adapun, pada Rabu malam (9/9/2020), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa penerapan PSBB DKI Jakarta kembali diberlakukan guna menekan penularan virus Corona di DKI Jakarta.
Anies mempertimbangkan tiga hal dalam mengambil keputusan ini, yaitu angka kematian karena Covid-19 yang tinggi, angka keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19, dan tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19.
Menurutnya, tidak ada pilihan lain bagi Jakarta untuk menarik rem darurat. "Presiden tegas, tidak restart ekonomi jika Covid-19 tak tertangani, artinya kita terpaksa PSBB seperti awal pandemi bukan PSBB transisi tapi PSBB awal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Prakiraan BMKG Kamis 18 September 2025, DIY Hujan Ringan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
Advertisement
Advertisement