Advertisement

Kasus Kanker Meningkat, Lindungi Keluarga dengan Satu Polis

Abdul Hamied Razak
Kamis, 17 September 2020 - 14:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kasus Kanker Meningkat, Lindungi Keluarga dengan Satu Polis Ilustrasi penyintas kanker - Reuters - Jim Bourg

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Jumlah penderita kanker di Indonesia terus meningkat. Sadar akan hal itu, perusahaan asuransi ikut andil meringankan beban penderita dengan layanan satu polis. 

Berdasarkan data Yayasan Kanker Indonesia (YKI), jumlah penderita kanker pada 2019 mencapai 1,362 per 1 juta penduduk. Sebanyak 90% kasus penyakit ini disebabkan faktor lingkungan dan hanya 10% yang dikarenakan faktor genetik.

Advertisement

Medical Practitioner, PT Avrist Assurance Herman Irawan menyoroti penyakit kritis kanker genetik yang menghantui keluarga Indonesia. Jika dalam keluarga memiliki gen kanker, katanya, maka terdapat pertumbuhan probabilitas sebesar 5-10% dalam setiap keturunan atau generasi lanjutan.

"Dengan kemajuan teknologi di bidang kesehatan, pasien kanker memiliki kesempatan hidup yang terus meningkat, jika dideteksi sejak dini. Tetapi biaya perawatan mulai dari deteksi hingga penyembuhan tidaklah murah," katanya, pada Edukasi Virtual Avrist Prime Hospital Surgical yang digelar via Zoom, Rabu (16/9/2020).

Dia mengatakan, terdapat tiga jenis perawatan dan pengobatan paling umum dalam merawat pasien kanker. Selain kemoterapi perawatannya juga dilakukan dengan pemeriksaan radiologi hingga operasi. Biaya perawatan kanker seperti kemoterapi, radiologi, dan operasi, lanjutnya, bukanlah tipe perawatan satu tagihan.

"Ambil contoh kemoterapi; sebelum menjalani kemoterapi, pasien harus menjalani operasi pemasangan alat sebelum kemoterapi intravena, pemeriksaan persiapan tubuh, pemeriksaan kesehatan gigi, perencanaan efek samping, penjadwalan perawatan, dan sebagainya. Setelah semua sudah layak, maka pasien dapat menjalani kemoterapi," ucap Herman.

Ketika dan setelah kemoterapi, lanjutnya, dokter terus memonitor ketahanan tubuh. Oleh karena itu skenario kemoterapi dapat berubah-ubah tergantung dari berbagai faktor. Itulah sebabnya, kata Herman, tidak ada harga patok untuk perawatan kanker A, B, atau C.

"Belum lagi memasukkan faktor pasca-kemoterapi dengan efek samping yang juga perlu disembuhkan. Nah, kebutuhan tersebut pastinya terus menaikkan jumlah tagihan rumah sakit yang perlu dibayar oleh pasien atau keluarga pasien. Dengan ketidakmampuan pasien bernafkah, beban finansial menjadi semakin berat bagi pasangan atau keluarga," Herman.

Oleh karenanya, kata Herman, Avrist Prime Hospital & Surgical hadir dengan paket terunggul bernama Family Plan yang berikan proteksi bagi semua anggota keluarga multi-generasi. "Jika pemegang polis atau anggota keluarga dari pemegang polis terdeteksi kanker, maka secara otomatis, segala biaya perawatan pra-perawatan hingga paska pun semua terlindungi," katanya.

Terus Berinovasi

Head of Corporate Marketing Communications, PT Avrist Assurance Ernest Febrianto mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi dalam menyediakan asuransi kesehatan bagi keluarga besar Indonesia, terlebih di tengah pandemi Covid-19.

"Sebagai produk asuransi yang fokus dalam memberikan perlindungan kesehatan, Avrist Prime Hospital & Surgical ini tidak mengecualikan pandemi, sehingga coverage produk ini akan mencakup klaim wabah virus Covid-19," kata Ernest. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Progres TPS 3R Karangmiri Mengalami Perlambatan, Pengolahan Sampah Pemkot Jogja Bertumpu pada Nitikan

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement