Advertisement
Maksimalkan Program Sociopreneur, Olifant Datangkan Langsung Pelaku Usahanya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sociopreneur merupakan nilai dan program khas dari Olifant School. Karakter dan cara berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi, kemampuan kolaborasi dan kerja sama, kepedulian dan semangat untuk pemberdayaan lingkungan menjadi hal yang dikembangkan, khususnya di Olifant High School (SMA Olifant).
Salah satu cara belajar yang paling mudah dan praktis, adalah belajar langsung dari pelaku sociopreneur untuk memberikan inspirasi bagi siswa. Mengenal perjalanan dan pemikiran para sociopreneur secara langsung diharapkan dapat meningkatkan ide dan insight bagi mereka.
Advertisement
Head of Creative and Program Development Olifant School, Mariana Hastuti mengatakan masa pandemi Covid-19 dan belajar secara daring bukanlah halangan untuk melakukan kegiatan belajar seperti biasanya, justru merangsang guru dan anak untuk lebih kreatif. Di Olifant High School, penguatan karakter Sociopreneur dilakukan baru-baru ini lewat webinar dengan mengusung tema How to Be an Impactful Sociopreneur.
Kegiatan webinar ini menghadirkan tiga narasumber Sociopreneur di Jogja. “Kegiatan yang berlangsung secara online selama tiga hari menghadirkan pembicara yang sudah berkecimpung di dunia sociopreneur selama bertahun-tahun,” ucap Mariana, Rabu (30/9).
Kelas Sociopreneur kali ini menghadirkan pembicara dari Agradaya, Kainnesia, dan Fox and Bunny yang sudah cukup lama menggeluti bidang bisnis dan sosial. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi stimulus dan pengetahuan kepada siswa apa itu sociopreneur; bagaimana memulai membangun sebuah bisnis dan menjadi seorang sociopreneur; serta bagaimana membangun hubungan dengan masyarakat sekaligus pemberdayaan masyarakat dan kendala atau masalah yang dihadapi menjadi seorang sociopreneur.
Siswa mendapat pengalaman baru karena dapat berinteraksi secara langsung dengan narasumber dan secara aktif memberikan ide, bertanya tentang kendala dan visi seorang sociopreneur. Siswa dapat menyimpulkan bahwa untuk menjadi seorang pebisnis banyak hal yang harus dipersiapkan, dan bisnis bukan sekedar bisnis yang menghadirkan profit semata, namun bisa menjawab permasalahan sosial jangka panjang.
Selain itu, siswa juga berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan untuk melengkapi riset sebagai dasar pembentukan proposal bisnis mereka. “Kelas Sociopreneur dilakukan secara rutin dengan berbagai topik dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para siswa serta memberikan stimulasi pemikiran juga pengembangan karakter sociopreneur.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
Advertisement
Advertisement