Advertisement
Hadapi Covid-19, Sri Mulyani: Indonesia Selalu Mampu Keluar dari Krisis

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak pada resesi ekonomi yang terjadi di Tanah Air. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis Indonesia akan bisa melalui krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini. Hal ini berkaca dari perjalanan ekonomi Indonesia yang selama ini telah mampu keluar dari krisis yang ada.
Sri Mulyani mengatakan perekonomian Indonesia pernah hancur akibat perang dan warisan dari penjajahan, Bahkan, saat itu, kas negara bisa dilnilai "tiada".
Advertisement
Selepas itu, Indonesia juga kembali menghadapi era kolonialisasi yang kemudian kembali menghancurkan ekonomi bangsa. Upaya untuk membangun perekonomian kembali pun tidak mudah karena harus dihadapkan dengan era nasionalisasi, hyper inflasi, badai dan krisis keuangan 1998, hingga krisis global 2008.
Baca juga: UMP Jogja Naik Rp60.392, Aliansi Buruh Sebut Tak Manusiawi
"Setiap krisis, Bangsa Indonesia selalu mampu keluar dari krisis dan jadi lebih baik, kita juga akan berjuang hadapi situasi hari ini dengan semangat yang sama," katanya dalam upacara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia, Sabtu (31/10/2020).
Menurutnya, ada dua respon bangsa dalam menghadapi krisis,. Pertama, saling menyalahkan satu sama lain atau kedua melihat krisis sebagai kesempatan untuk memformulasikan langkah-langkah tepat dan membangun negara untuk tidak hanya amou menghadapi krisis tetapi juga membangun fondasi negara yang lebih kuat.
Saat ini, lanjut Sri Mulyani, Indonesia dihadapkan pada situasi yang sama. Indonesia pun harus meyakinkan diri untuk fokus mengadapi Covid-19 dan sekaligus membangun fondasi ekonomi yang lebih baik ke depannya.
Baca juga: Soal Larangan Ucapan Natal, SETARA Institute: Konservatisme Menguat di Kauman Jogja
"Pandemi Covid-19 tidak hanya masalah kesehatan tetapi juga memakan korban jia dan mengimplikasi kehidupan sosial, ekonomi, dan keuangan. Indonesia sedang berjuang untuk keluar dari kondisi Covid-19 seperti yang dihadapi 200 negara lain di dunia," tambahnya.
Sri Mulyani mengakui, kondisi ekonomi pada kuartal II tahun ini menghadapi kontraksi yang cukup dalam yakni perekonomian tumbuh minus 5,3 persen. Indonesia sedang berjuang untuk melaukan pemulihan agar pada kuartal III dan IV tahun ini memiliki kondisi yang lebih baik dari periode sebelumnya.
"Kita akan terus fokuskan lindungi mereka yang sagat terdampak,mereka yang berjuang dan bagaimana memulihkan seluruh dunia usaha," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Siap-siap, Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini di Sleman, Minggu 11 Mei 2025, Mulai Pukul 10.00 WIB
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Volatilitas Pasar Global Butuh Strategi Adaptif dan Optimistis
- Penyidik OJK Tuntaskan 144 Perkara Jasa Keuangan
- Menteri Bahlil Segera Berlakukan Aturan Baru Terkait Penjualan LPG 3 Kilogram
- Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
Advertisement