Advertisement
Pola Konsumsi di Harbolnas 12.12 Tahun Ini akan Berbeda
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Hari belanja online nasional (harbolnas) akan kembali tiba pada 12 Desember. Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) menilai hari belanja nasional (harbolnas) 12.12 pada tahun ini memiliki skema yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Arshi Adini, Executive Director idEA mengatakan bahwa terdapat optimisme pada festival belanja di tanggal kembar (double days) di tahun ini lantaran pandemi Covid-19 yang menjadi katalisator untuk meningkatkan transaksi harian.
Advertisement
“Bisa dikatakan dengan festival 12.12 memberikan kenaikan transaksi yang signifikan pada pelaku usaha, karena dengan program tersebut masyarakat diarahkan untuk membeli barang lebih banyak dan cepat, dengan insentif yang diberikan melalui promosi dan strategi tiap pelaku [seperti diskon],” katanya melalui agenda virtual, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Reservasi Hotel Meningkat, Wisatawan Bakal Berdatangan ke Jogja Akhir Tahun
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa festival belanja di tanggal kembar sejak 2012 telah terbukti meningkatkan transaksi daring hingga 200 persen. Adapun pada 2019 terdapat peningkatan transaksi penjualan perhari meningkat hingga 32 persen dibandingkan 2018 dengan total Rp9,1 triliun.
“Untuk peserta pun terus meningkat, di mana pada 2015 hingga 2019 terus meningkat dari 142 peserta hingga 253 peserta. Covid-19 juga mengubah perilaku konsumen, baik dari sisi melonjaknya minat konsumen, pertumbuhan pengguna baru, dan lebih banyak penjual daring,” katanya.
Dia pun mengatakan bahwa pada pasca pandemi diprediksi ada 25 persen kenaikan di total transaksi, 100 persen kenaikan di barang barang kebutuhan primer, dan 60,34 persen kenaikan penjualan barang-barang kesehatan.
Baca juga: KABAR WISATA: Berpetualang Naik Jip Menaklukkan Pegunungan Menoreh
Sepakat, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti pun mengatakan bahwa momentum tanggal kembar memberikan dampak yang signifikan pada penjualan, karena menyasar berbagai kalangan.
“Dari anak muda saja, yang saat ini ‘modis’ atau modal diskon, sehingga tidak hanya orang tua saja, tetapi anak muda turut berburu diskon, harbolnas juga mendukung perekonomian Indonesia, karena mendongkrak pembelian produk buatan Indonesia,” katanya.
Adapun, dia menyebutkan bahwa pada 2019 penjualan produk lokal di harbolnas mencatatkan 51 persen dari total penjualan sehingga dia optimis bahwa harbolnas juga memberikan implikasi pada pertumbuhan wirausaha ke depan.
“Pada 2019 produk fesyen, kosmetik, dan travel menjadi kategori paling diminati, tetapi tahun ini prediksi kami beralih ke produk kebutuhan sehari-hari. Kebanyakan konsumen di Indonesia berada di rumah sehingga pola konsumsinya juga akan beralih,” kata Yuana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Penyair Joko Pinurbo Wafat, Jenazah Disemayamkan di PUKJ Bantul
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
- Digitalisasi Keuangan Daerah, BPD DIY Dukung Penuh Pemkot Jogja
- Journalist Competition Astra Motor Yogyakarta Kembali Digelar
Advertisement
Advertisement