Advertisement
Harga Kedelai Naik, Pedagang Gorengan Ikut Kelimpungan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Harga kedelai di DIY melambung tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Harga yang semula pada kisaran Rp7.000/kg, saat ini sudah dikisaran Rp9.500/kg. Kenaikan itupun dirasakan oleh pengrajin tahu dan tempe.
Pedagang kedelai di Pasar Beringharjo, Dedy Suharto mengungkapkan kenaikan harga kedelai ini kurang lebih telah berlangsung tiga pekan. Dampak kenaikan harga tersebut turut membuat penjualan menurun.
Advertisement
"Biasanya yang beli di sini pedagang, dan dijual lagi. Penjualan jadi agak menurun juga. Kurang tahu kalau penyebab naiknya karena apa, mungkin ya dari luar sana, karena impor kan," ucap Dedy, Senin (4/1/2020).
Baca juga: Cetak Sawah Baru, Pemkab Kulonprogo Sasar Lahan 50 Hektare
Pedagang lainnya di Pasar Beringharjo, Endang mengaku saat ini cukup kesulitan untuk mencari pemasok kedelai. "Agak sulit juga sekarang, jadi sudah tidak berjualan beberapa waktu terakhir ini," ucap Endang.
Pengrajin tahu di Krapyak X Barepan, Margoagung, Seyegan, Taruno mengatakan kenaikan harga kedelai membuat penurunan produksi tahu di tempatnya.
"Susah jualnya, pembeli turun, tetapi ya tetap produksi. Biasa dulu sehari 100-150 kg kedelai, sekarang hanya 60-70 kg. Penurunan omzet ya sekitar Rp300.000/ harinya," ucap Taruno.
Baca juga: 35 Ton Sampah Libur Tahun Baru Diangkut dari Parangtritis
Taruno sendiri mengaku kurang mengetahui penyebab kenaikan kedelai tersebut, lantaran saat ini untuk stok dari pemasok kedelai sebenarnya tidak mengalami kelangkaan.
Kondisi saat ini dinilainya cukup berat, karena untuk menaikan harga jual tahu pun sulit. Harga jual saat ini darinya tetap sama, pada kisaran Rp7.000-Rp8.000/kg. "Sulit juga naikan harga, pembeli tidak mau nanti. Mengurangi ukuran kan tidak bisa juga, karena jualnya kiloan," ucapnya.
Pedagang yang menjual gorengan, Thomson juga mengeluhkan kenaikan harga kedelai ini, lantaran membuat harga jual tempe mengalami kenaikan. “Tempe yang biasanya Rp5.000 sekarang jadi Rp10.000, baru beberapa hari ini,” katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yanto Aprianto mengatakan kenaikan kedelai saat ini, karena harga kedelai dunia juga mengalami kenaikan.
"Dengan mencairnya hubungan Amerika, China saat ini. Permintaan impor dari Amerika ke China naik dua kali lipat yang biasanya 15 juta ton saat ini import 30 juta. Upaya kami sendiri, saat ini masih koordinasi dengan Kementerian," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement