Advertisement
Tahun Kerbau Logam, Ini Sektor Bisnis yang Diramal Bernasib Baik

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Setelah melewati masa yang berat tahun lalu, sejumlah sektor diprediksi mencetak kinerja baik pada 2021 yang merupakan Tahun Kerbau Logam.
Ahli Fengshui Jenie Kumaha Dewi mengatakan ahun 2021 adalah Tahun Kerbau Logam atau Kerbau Emas. Adapun seperti diketahui, Shio Kerbau merupakan shio yang identik dengan sifat kerja keras.
Advertisement
“Biasanya Kerbau kerjanya membajak sawah, bekerja keras untuk memberikan kehidupan bagi orang lain,” ujar Jenie seperti dikutip dari situsnya, jeniefengshuionline.com.
Kendati demikian, Jenie juga menyebut karakteristik lain hewan kerbau yakni tak bisa gerak dengan cepat sehingga perlu semua di tahun Kerbau tidak bisa bergerak cepat, alias harus satu-persatu, layaknya kondisi kerbau membajak sawah.
“Ada lagi yang berpeluang terjadi di tahun Kerbau Logam 2021 hasil panen terkadang tidak sesuai harapan. Itulah hal yang sangat berpeluang terjadi di tahun 2021. Jadi ada peluang kerja keras dan ambisi yang dimiliki tidak mudah terjadi atau terwujud,” tuturnya lebih lanjut.
Karena itu, ujar Jenie, tahun 2021 sangat membutuhkan strategi. Dia menyarakankan hendaknya setiap langkah aktivitas yang akan dilakukan harus dipertimbangkan, sebab semua yang terjadi di Tahun Kerbau Logam berpeluang melambat, serta tidak semua bisa memberikan hasil baik.
Menurutnya, tahun ini sangat dibutuhkan kerja keras dan ketekunan, serta harus bisa menahan diri serta keinginan terhadap hal yang tidak masuk akal. Sebaiknya juga tahun 2021 harus realistis dan tidak terlalu tinggi harapan.
“Meski kehidupan cenderung bergerak lambat, namun tentunya tetap bergerak. Tidak boleh pesimis dan takut melangkah, tetap semangat dan siap kerja keras serta pantang menyerah dan harus realistis,” kata Jenie.
Dia juga menyoroti sejumlah bidang bisnis yang diproyeksi berkinerja baik menurut feng shui. Beberapa bidang yang jadi andalan tahun ini adalah yang terkait logam, antara lain bidang e-commerce, telekomunikasi, otomotif, dan semua yang berhubungan dengan teknologi.
Kemudian banyak bidang yang harus berstrategi tapi netral atau masih bisa baik adalah bidang kayu misalnya pertanian, sumber daya alam, perkebunan pendidikan, ide, desain, dan bidang kreatif lainnya.
"Sebaiknya berpadu dengan teknologi sebagai bagian unsur logam," imbuh Jenie.
Selain itu, bidang yang juga harus berstrategi namun juga bisa netral adalah bidang air seperti distribusi, event organizer, bank, minyak, gas bumi dan transportasi tetap harus berstrategi.
Di sisi lain, bidang usaha yang diprediksi berat adalah yang berkaitan dengan elemen api di antaranya marketing, food & beverages, saham. Bidang berat lainnya yang butuh strategi adalah bidang tanah juga harus berstrategi seperti properti, developer, asuransi, HRD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Apindo DIY Dorong Refocusing Anggaran Semester II Lebih Dukung UMKM
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
Advertisement

Sebelum Sowan Sultan Jogja, Bupati dan Wabup Sragen Jalan-jalan di Kompleks Kraton
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Cek Keaslian AHM Oil Lewat Aplikasi Motorku X
- Okupansi Capai 109 Persen, Kereta Api Jadi Moda Transportasi Favorit Selama Libur Waisak
- OJK Memblokir Ribuan Nomor Kontak Debt Collector
- Petani Tembakau Minta Pemerintah Mengkaji Ulang Cukai Rokok
- KAI Daop 6 Jogja Angkut 31.191 Penumpang di Hari Terakhir Libur Waisak 2025
- Apindo Catat 73.992 Pekerja Kena PHK Sejak Awal Tahun, Ini Faktornya
- Apindo DIY Dorong Refocusing Anggaran Semester II Lebih Dukung UMKM
Advertisement