Advertisement
Bank BPD DIY Bersinergi Kembangkan Aplikasi Visiting Jogja untuk Hidupkan Pariwisata
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Sektor pariwisata di DIY diperkirakan menggeliat kembali setelah level PPKM diturunkan. Namun langkah preventif tetap harus dijalankan demi mencegah penyebaran Covid-19 yang masih harus diwaspadai. Protokol kesehatan dapat diterapkan salah satunya dengan metode transaksi nontunai.
Kerja sama antara Bank Indonesia, Bank BPD DIY, dan Dinas Pariwisata DIY telah melahirkan layanan pembayaran non-tunai melalui aplikasi Visiting Jogja. Melalui aplikasi berbasis sitem operasi Android tersebut, wisatawan dapat melakukan pemesanan tiket masuk destinasi wisata dengan mudah secara online.
Advertisement
BACA JUGA : Dispar-Bank BPD DIY Sepakat Kerja Sama Kembangkan
Beberapa waktu lalu, telah dilakukan penandatanganan kerja sama antara PT Bank BPD DIY dengan Dinas Pariwisata DIY dalam rangka pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di DIY. Wujud kerja sama tersebut di antaranya diimplementasikan dalam program integrasi aplikasi Visiting Jogja dengan QRIS BPD DIY. Integrasi ini dimaksudkan sebagai penambahan menu sistem pembayaran dalam aplikasi Visiting Jogja untuk reservasi tiket secara online mlalui scan QRIS yang diterbitkan oleh Bank BPD DIY.
Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad menyampaikan dalam rangka uji coba pembukaan tempat wisata di DIY pasca-PPKM, aplikasi Visiting Jogja menjadi solusi bagi pengelola destinasi wisata, mengingat salah satu syarat uji coba pembukaan destinasi wisata yaitu wisatawan dapat melakukan reservasi online.
“Hal ini memberikan kemudahan, keamanan, serta kenyamanan bagi wisatawan karena pembelian tiket dapat dilakukan sebelum berkunjung ke obyek wisata. Pembayaran juga dapat dilakukan secara online dan seketika [real time],” katanya, Senin (20/9/2021).
Setelah wisatawan melakukan reservasi tiket secara online dengan memasukkan jumlah tiket yang akan dibeli, aplikasi Visiting Jogja akan menampilkan QRIS yang dapat diunduh dan otomatis tersimpan di galeri handphone. Selanjutnya, wisatawan tinggal membuka aplikasi mobile banking Bank BPD DIY, mobile banking bank lain, atau aplikasi Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) seperti fintech yang telah memiliki fitur scan QRIS.
BACA JUGA : Bank BPD DIY Bersinergi dengan Pertamina
Hal ini merupakan implementasi fitur QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM) yang memungkinkan berjalannya transaksi dari jarak jauh. Selain membantu pemulihan pariwisata, penggunaan QR Code yang telah terstandar secara nasional melalui QRIS (Quick Response-Code Indonesian Standard) dapat turut mendorong pertumbuhan pada sektor-sektor lain. Cukup dengan smartphone dan aplikasi pembayaran, maka transaksi dapat berjalan. Pembeli tidak perlu repot menyiapkan uang tunai. Sementara penjual diuntungkan karena transaksi yang aman dan dana dapat langsung masuk ke rekening simpanan.
Bank BPD DIY saat ini telah memiliki lebih dari 43ribu merchant QRIS, atau sekitar 15% dari keseluruhan jumlah merchant QRIS di DIY. Karena telah mengikuti standar nasional yang diterapkan Bank Indonesia, maka merchant-merchant tersebut dapat menerima pembayaran dari berbagai mobile banking perbankan atau aplikasi pembayaran resmi lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement