Advertisement
Pengembangan 5G Beri Kontribusi Ekonomi hingga Rp2.800 Triliun
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pengembangan jaringan 5G di Indonesia berdampak besar bagi Indonesia.
Merujuk data yang dikeluarkan oleh Institut Teknologi Bandung, Johnny menuturkan 5G diprediksi memberikan kontribusi ekonomi sekitar Rp2.800 triliun dan menjadi ruang investasi yang besar ke depan.
Advertisement
“Atau setara dengan 9,5 persen PDB Indonesia pada 2021 hingga 2030 jadi ruang investasi memiliki potensi yang sangat besar di sektor 5G,” kata Johnny dalam acara virtual Lintas Teknologi Solutions Day 2021, Selasa (23/11).
Teknologi 5G, kata Johnny, membantu pemerintah untuk menjembatani kesenjangan infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi serta pengembangan transformasi digital, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan literasi masyarakat untuk menggunakan teknologi secara lebih adaptif.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Lintas Teknologi Indonesia Muhamad Paisol mengatakan saat ini 5G akan menjadi katalis revolusi digital, dimana 5G menjanjikan kecepatan jauh lebih cepat, dengan capacity jauh lebih besar dan latency yang sangat kecil.
Baca juga: Terdakwa Divonis Ringan, Keluarga Korban Pembunuhan di KP: Pasal yang Digunakan Konyol
“Tentunya dengan 5G network akan banyak peluang bisnis di dunia enterprise atau B2B sehingga investasi dalam menggelar 5G network ini benar benar menjadi kebangkitan ekonomi secara massive. Pertanyaan berikut nya adalah apakah 5G network tersedia di Indonesia saat ini dan aplikasi apa saja yg bisa dimanfaatkan?” ujarnya.
Lebih lanjut, Paisol yakin ekonomi digital akan menjadi faktor utama dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Ekonomi digital terbukti menjadi salah satu motor andalan dalam pemulihan ekonomi nasional saat ini, menurutnya.
Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut, terdapat sejumlah hal yang harus ditingkatkan, antara lain infrastruktur telekomunikasi serta perlindungan terhadap konsumen digital itu sendiri.
“Untuk itu, dukungan dan investasi diperlukan tidak hanya pada penguatan ekosistem digital saja, namun juga pada infrastruktur pendukungnya,” kata Paisol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Ratusan PNS Sleman Dapat Penghargaan Satyalancana Karya Satya
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement