Advertisement
PLN Bantu Petani Tekan Biaya Produksi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terus memberikan layanan modern di era digitalisasi. PLN Mobile menjadi salah satu wujud perusahaan pelat merah ini dalam mengadirkan layanan kelistrikan yang canggih.
Senior Manager Perencanaan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah, Moh Fatkhul Hakim menjelaskan PLN Mobile memudahkan pelanggan yang ingin mengakses layanan PLN. Mulai dari layanan tambah daya, pasang baru, laporan gangguan, catat meter, hingga permohonan internet Iconnet, bisa dilakukan hanya melalui aplikasi tersebut. “ [PLN Mobile] Ini dalam rangka digitalisasi,” jelas dia dalam Talk Show Online bertema “Partisipasi PLN dalam Era Digitalisasi” yang diselenggarakan Harian Jogja, Senin (13/12).
Advertisement
Selain itu, PLN juga memberikan kemudahan di berbagai sektor. Seperti sektor pertanian melalui Electrifying Agriculture dengan nama programnya Super Panen. Program ini membantu memudahkan operasional petani. Jika sebelumnya petani harus mengairi sawah menggunakan sumur pompa bertenaga diesel dan harus menguras biaya untuk membeli bahan bakar, PLN bisa menawarkan sumur pompa bertenaga listrik.
“PLN memperluas jaringan listriknya sampai ke sawah sehingga mengoperasikan pompa bisa dengan listrik. Petani bisa irit [biaya] 60 persen,” lanjut Hakim.
Sumarna dari Kelompok Tani Pasir Makmur Bantul sudah membuktikan sendiri bahwa dengan bermitra dengan PLN, biaya produksi pertanian bisa ditekan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, ia membutuhkan dana BBM Rp800.000 untuk menyirami lahan pertanian seluas 1.000 meter, mulai dari awal penanaman hingga masa panen. Sementara saat menggunakan listrik hanya butuh Rp80.000. “Saya berterima kasih sekali karena PLN benar-benar membantu petani dalam menekan biaya produksi,” tutur Sumarna.
Sumur pompa bertenaga listrik juga lebih ramah lingkungan dan tidak berisik. Saat ini, sebanyak 80% dari seluruh anggota kelompok tani Pasir Makmur Bantul sudah beralih menggunakan listrik. “Awalnya banyak yang menolak tetapi berkat sosialisasi dari PLN secara terus-menerus, mereka berbondong-bondong memakai listrik,” lanjut Sumarna.
Saat ini, pengguna listrik untuk pertanian sudah merambah di Kapanewon Kretek, Pajangan, dan juga Srandakan. Sumarna berharap program Electrifying Agriculture ini terus berlanjut dan berkesinambungan. Ia juga ingin penyimpanan bawang merah bisa dilakukan dengan teknologi berbasis listrik PLN karena tanpa teknologi penyimpanan, harapan benih bawang untuk bisa ditanam lagi sangat kecil.
PLN UID Jawa Tengah berupaya meningkatkan eletrifikasi di wilayah kerjanya. Meski saat ini ada sebagian kecil daerah terpencil yang belum teraliri listrik, PLN terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan maupun kabupaten untuk mengupayakan listrik di daerah itu. Mulai saat ini, PLN juga sudah mengurangi emisi karbon. Pembangkit listrik dengan batubara sudah dicampur dengan 10% biogas demi mengurangi emisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Wujudkan Kulonprogo Ramah Bagi Penyandang Disabilitas, Pemkab Gandeng SIGAB
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement