BRI Kantongi Laba Bersih Rp32,21 Triliun Sepanjang 2021, Salip BCA

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membukukan laba bersih secara individual sebesar Rp32,215 triliun pada 2021. Raihan ini pun menggeser PT Bank Central Asia Tbk. yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp31,41 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di harian Bisnis Indonesia, Kamis (3/3/2022), perolehan laba itu tumbuh 76 persen secara tahunan (year-on-year) atau dari Rp18,353 triliun menjadi Rp32,215 triliun.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA: Ini Penyebab Laba BRI (BBRI) Rp32 Triliun pada 2021
Peningkatan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga yang tumbuh 9 persen, dari Rp109,95 triliun pada 2020 menjadi Rp119,82 triliun sepanjang tahun 2021. Sementara itu, beban bunga mengalami penurunan 31 persen yoy menjadi Rp24 triliun.
Dengan demikian, emiten bank dengan sandi BBRI itu mampu membukukan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp95,82 triliun. Raihan tersebut meningkat 28 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020, yakni Rp75,15 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, BRI turut mencatatkan kinerja positif. Kredit yang disalurkan perseroan pada tahun lalu mencapai Rp943,7 triliun, meningkat 7 persen yoy. Pertumbuhan ini melampaui rata-rata kredit perbankan nasional sepanjang 2021, yakni 5,2 persen yoy.
Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 7 persen, atau dari Rp1.052 triliun sepanjang tahun 2020 menjadi Rp1.127 triliun pada 2021.
Secara rinci, DPK perseroan ditopang oleh perolehan dana murah (current account saving account/CASA) sebesar Rp713,97 triliun, tumbuh 11 persen yoy. Adapun, deposito naik tipis yakni 1 persen yoy menjadi Rp413,87 triliun.
Berkat peningkatan laju penyaluran kredit dan DPK, BRI sepanjang 2021 mampu membukukan total aset secara individual senilai Rp1.572 triliun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 11 persen yoy.
Sementara itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BRI cukup solid di level 25,28 persen atau meningkat 467 basis poin dibandingkan 2020, yakni 20,61 persen.
BACA JUGA: Transfer Antarbank Rp2.500, Ini Daftar 42 Bank Peserta BI-Fast
Adapun rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara gross berada di level 3,08 persen dan net sebesar 0,70 persen. Return on asset (ROA) BRI berada di angka 2,72 persen, sementara return on equity (ROE) terjaga di level 16,87 persen atau meningkat 582 bps.
Perseroan juga terlihat semakin efisien dengan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) turun dari 81,22 persen pada 2020 menjadi 74,30 persen per 2021. Adapun margin bunga bersih (NIM) BRI meningkat dari 6 persen ke angka 6,89 persen.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
Advertisement

Jogja-Semarang Hanya 1,5 Jam, Konstruksi Tol Jogja Bawen Seksi I Sudah 31,30 Persen
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Idulfitri, Ini yang Disiapkan PLN demi Pasokan Listrik Aman
- Amankan Stok BBM dan Elpiji saat Idulfitri, Pertamina-Hiswana Migas Bentuk Satgas
- Ramadan, Pinjol Diprediksi Ketiban Berkah
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- SWI: Pinjol Ilegal Tetap Marak karena Bikin Aplikasi itu Gampang
Advertisement