Advertisement
Jogja Potensial bagi Start Up, Ini 3 Program Utama IndigoHub untuk Memfasilitasinya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—IndigoHub Jogja mewadahi dan mendorong perusahaan rintisan (start up) untuk berkembang. DIY juga dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung lahirnya start up baru.
Community Leader IndigoHub Jogja, Mawar Oky mengatakan ada tiga program di IndigoHub Jogja.
Advertisement
Pertama, untuk Pre Startup. “Memfokuskan untuk yang belum punya produk, baru memiliki ide saja. Akan difasilitasi dengan berbagai program,” ucap Mawar, saat Syawalan IndigoHub Jogja, di IndigoHub Jogja, Terban, Gondokusuman, Selasa (24/5/2022).
BACA JUGA: Indonesia Bakal Terapkan Pajak Ekspor Lebih Besar
Kedua, program untuk inkubasi start up. Ada dua tahap dalam inkubasi ini, yakni produk validasi, dan inkubasi model bisnis.
Untuk program ini, ada pendanaan yang diberikan sebesar Rp750 juta yang dapat digunakan untuk memaksimalkan start up mengembangkan produk validasi, dan bisnis model.
Ketiga, akselerasi. Di program ini akan ada dana Rp2 miliar dari Telkom. “Akselerasi ini dua tahun maksimalnya. Start up akan di-upgrade knowledge, bantu networking, produk scale up, dan berkembang sesuai harapan,” ucapnya.
Adapun start up yang didorong, kata Mawar, diutamakan yang fokus pada basis digital. Selain itu, ada sejumlah syarat lainnya, yakni saham mayoritas founder, tidak entitas atau institusi lain. Selain juga sudah ada produk, dan user.
BACA JUGA: Kolaborasi Finnet dan BPD Banten Dorong Akselerasi Ekonomi Digital UMKM Serta Industri Kreatif di Banten
Terlebih, kata dia, Jogja berpotensi yang besar untuk lahirnya start up. “Jogja salah satu kota terbesar di Indonesia, banyak kampus, mahasiswa di Jogja. Banyak ide yang tercetus juga dari anak muda. Dapat dikatakan pencetus ide terbesar juga lahirnya start up,” kata Mawar.
Solution Lead IndigoHub Jogja, Awang Dewangga menmabahkan ada beberapa start up dari IndigoHub yang terus berkembang saat ini. Seperti misalnya, Psikku yang melayani digitalisasi asesmen, talent mapping, dan sobat curhat.
“Sobat curhat ini menghubungkan psikolog, layanan psikologi,” ucap Awang.
Kemudian ada start up Gruu yang merupakan platform tracking armada. Lalu ada Hear Me yang membantu orang tuna rungu, dengan digitalisasi avatar dan bahasa isyarat. Start up lainnya, Ctscope yang membantu informasi klinik rekam medis.
“Ada juga Allure, yang lebih ke beauty. Akan memindai kondisi wajah seperti apa. Akan muncul rekomendasi produk yang cocok. Bisa booking beauty clinic juga,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
- Muhammadiyah Membangun Pusat Distribusi Barang untuk Warung Kelontong
- Setelah Bali Kini Giliran Bekasi Blackout, PLN Berjibaku Membenahi Jaringan Listrik
- Presiden Prabowo Umumkan Sejumlah Kebijakan untuk Pekerja di Hari Buruh
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
- Rupiah Hari Ini Ditutup di Level Rp16.455 per Dolar AS
- Grand Altuz Hotel Usung Gaya Hidup Sehat di Yogyakarta
- Ekonomi DIY Triwulan I 2025 Tumbuh 5,11 Persen
- Harper Malioboro Sajikan Beef Teriyaki-Inovasi Baru Kuliner Yogyakarta
- Apindo DIY Sebut Belum Ada Badai PHK, Namun Perlu Waspada di Semester Kedua 2025
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement