Advertisement
Tak Bisa Bergerak Sendiri, Ini yang Dibutuhkan UMKM agar Bisa Berkembang

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pengembangan UMKM tidak dapat mengandalkan hanya dari campur tangan pemerintah maupun mengandalkan kekuatan dari UMKM itu sendiri. Semua pihak harus bisa berperan untuk menciptakan UMKM yang tangguh dan berkembang.
Pengamat Ekonomi UMS, Anton A. Setiawan mengatakan perlu upaya komprehensif yang dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah dan para pengusaha dalam membangun UMKM.
Advertisement
“Hal itu menjadi positif, sebab di Indoensia sering terjadi dilema dalam industrial policy, atau pemberian kebijakan bagi industri. Apakah akan memilih industri tertentu untuk dikembangkan. Dulu pernah berkembang one village one product. Artinya ada satu kawasan yang ada produk unik yang dikembangkan. Kemudian hanya memberikan misalnya iklim investasi itu dan membiarkan berkembang,” kata dia dalam Webinar Series Nyengkuyung G20 dengan tema Penguatan Industri dan UMKM Sebagai Penggerak Percepatan Pemulihan Ekonomi yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan Harian Jogja dan didukung oleh OJK, Prodia, Telkom dan BPD DIY, Selasa (14/6/2022).
BACA JUGA: Akses JNE Loyalty Card Kini Kian Mudah via Aplikasi My JNE
Idealnya, kata dia, UMKM tidak bisa berkembang sendiri. Dalam perkembangannya UMKM dapat membentuk klaster. Hal itu karena UMKM memiliki sumber daya terbatas baik dari sisi modal, peralatan maupun SDM.
“Berdasarkan penelitian kami sejak 2010, di beberapa klaster di Jawa, itu di klaster yang bisa naik kelas, misalnya dalam satu klaster ada 200 UMKM, yang naik kelas hanya 4-5 UMKM dan mereka yang akan menjadi motor penggerak. Kata kuncinya memang UMKM tidak bisa bergerak sendiri, harus ada person atau pengusaha yang jadi pendorong pada level mikro,” kata dia.
Pengembangan klaster juga dinilai akan bermanfaat ketika orientasinya sudah ekspor. Diketahui, permintaan barang untuk ekspor terkadang juga besar.
“Kalau tidak membentuk klaster, produksinya akan mengalami kendala. Ketika ada order banyak mereka harusnya siap. Sementara tidak semua IKM siap. Itu belum masalah standar kualitas,” lanjut dia.
Di sisi lain, menurutnya pemerintah perlu memperkuat upaya pengembangan UMKM tersebut melalui kebijakan lintas sektoral. Hal itu untuk mengantisipasi ketika pengembangan UMKM yang dilakukan oleh kalangan pengusaha juga membutuhkan ruang antarwilayah.
Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Kadin Indonesia, Bambang Brojonegoro, mengatakan pemberdayaan UMKM saat ini harus memasuki tahap baru yang lebih menantang serta memiliki target.
Hal itu dibutuhkan agar pemberdayaan UMKM lebih optimal dan memiliki daya saing bahkan di tingkat internasional. “Pemberdayaan UMKM sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Dibuktikan sudah ada kementerian yang khusus menangani UMKM. Barangkali yang masih kurang adalah upaya lebih disiplin mencapai target pembinaan UMKM,” kata dia.
Dia berharap cara-cara yang dilakukan dalam pemberdayaan UMKM tidak sekedar mengulang atau mengandalkan CSR. Tetapi harus diupayakan pengembangan memakai ekososistem lebih lengkap.
Dengan begitu ke depan bisa lebih banyak UMKM yang naik kelas. Jika sebelumnya usaha mikro meningkat menjadi kecil, kemudian yang kecil meningkat menjadi menengah, dari menengah ke besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Minggu 6 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement