Advertisement

Kemungkinan Indonesia Resesi Tahun Depan Dinilai Sangat Kecil

Maria Elena
Selasa, 02 Agustus 2022 - 21:17 WIB
Budi Cahyana
Kemungkinan Indonesia Resesi Tahun Depan Dinilai Sangat Kecil Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). - JIBI/Bisnis.com/Eusebio Chrysnamurti

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia dianggap kecil kemungkinan terjerembab dalam resesi.

Pengetatan kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral untuk mengatasi lonjakan inflasi memicu terjadinya resesi ekonomi di banyak negara.

Advertisement

BACA JUGA: Dear Moms, Cermati Tips Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak Berkualitas

Direktur Utama BRI Research Institute Anton Hendranata menyampaikan bahwa kenaikan inflasi dunia akibat kenaikan harga komoditas global saat ini memang sangat mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai.

Berdasarkan data terakhir, tingkat inflasi di Amerika Serikat telah terkerek ke level 9,1 persen, Uni Eropa 8,6 persen, Jepang 2,4 persen, dan Singapura 6,7 persen.

“Dengan inflasi yang sangat tinggi, perekonomian global semakin tertekan, produksi dan penjualan semain melambat, konsumen semakin pesimis, begitu juga dengan aktivitas perdagangan,” katanya dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022.

Kenaikan inflasi tersebut diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter, salah satunya pada Bank Sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, yang pada bulan ini kembali menaikkan suku bunga acuan secara agresif sebesar 75 basis poin.

Dengan perkembangan tersebut, Anton memperkirakan perekonomian AS akan mengalami resesi pada semester II/2023 dengan probabilitas yang sangat tinggi.

Namun demikian, Anton menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia saat ini semakin kuat dalam menghadapi gejolak eksternal.

“Dibandingkan periode 2010–2015, pasar finansial kita lebih robust [kokoh]. Ini yang menyebabkan pasar finansial Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara di kawasan,” jelasnya.

Lebih lanjut, posisi cadangan devisa Indonesia kata dia juga cenderung kuat dan lebih mampu menahan goncangan dari sisi eksternal.

BACA JUGA: Antisipasi Terulangnya Pemaksaan Jilbab, Dewan Pendidikan DIY Siapkan Pendidikan Kejogjaan

Meski neraca perdagangan mencatatkan defisit pun, imbuh Anton, posisi cadangan devisa dalam negeri tidak akan tergerus tinggi. Inilah yang mencerminkan bahwa perekonomian Indonesia secara fundamental semakin baik.

“Kalau AS resesi 2023, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia kemungkinan resesi di 2023 hanya 2 persen,” jelas Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement