Advertisement
Kemungkinan Indonesia Resesi Tahun Depan Dinilai Sangat Kecil

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia dianggap kecil kemungkinan terjerembab dalam resesi.
Pengetatan kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral untuk mengatasi lonjakan inflasi memicu terjadinya resesi ekonomi di banyak negara.
Advertisement
BACA JUGA: Dear Moms, Cermati Tips Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak Berkualitas
Direktur Utama BRI Research Institute Anton Hendranata menyampaikan bahwa kenaikan inflasi dunia akibat kenaikan harga komoditas global saat ini memang sangat mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai.
Berdasarkan data terakhir, tingkat inflasi di Amerika Serikat telah terkerek ke level 9,1 persen, Uni Eropa 8,6 persen, Jepang 2,4 persen, dan Singapura 6,7 persen.
“Dengan inflasi yang sangat tinggi, perekonomian global semakin tertekan, produksi dan penjualan semain melambat, konsumen semakin pesimis, begitu juga dengan aktivitas perdagangan,” katanya dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022.
Kenaikan inflasi tersebut diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter, salah satunya pada Bank Sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, yang pada bulan ini kembali menaikkan suku bunga acuan secara agresif sebesar 75 basis poin.
Dengan perkembangan tersebut, Anton memperkirakan perekonomian AS akan mengalami resesi pada semester II/2023 dengan probabilitas yang sangat tinggi.
Namun demikian, Anton menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia saat ini semakin kuat dalam menghadapi gejolak eksternal.
“Dibandingkan periode 2010–2015, pasar finansial kita lebih robust [kokoh]. Ini yang menyebabkan pasar finansial Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara di kawasan,” jelasnya.
Lebih lanjut, posisi cadangan devisa Indonesia kata dia juga cenderung kuat dan lebih mampu menahan goncangan dari sisi eksternal.
BACA JUGA: Antisipasi Terulangnya Pemaksaan Jilbab, Dewan Pendidikan DIY Siapkan Pendidikan Kejogjaan
Meski neraca perdagangan mencatatkan defisit pun, imbuh Anton, posisi cadangan devisa dalam negeri tidak akan tergerus tinggi. Inilah yang mencerminkan bahwa perekonomian Indonesia secara fundamental semakin baik.
“Kalau AS resesi 2023, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia kemungkinan resesi di 2023 hanya 2 persen,” jelas Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Parangtritis Selasa 16 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
Advertisement
Advertisement