Advertisement
Ekonom Sarankan Jogja Angkat Potensi Lokal untuk Hadapi Krisis Global
![Ekonom Sarankan Jogja Angkat Potensi Lokal untuk Hadapi Krisis Global](https://img.harianjogja.com/posts/2022/08/08/1108327/180408-umkm.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pakar Ekonomi, Edy Suandi Hamid menyarankan untuk mengangkat potensi lokal yang ada di DIY, untuk menghindari tantangan global, inflasi dan resesi. Kondisi global yang ada saat ini, dinilai sedikit banyak mempengaruhi ekonomi DIY.
Rektor Universitas Widya Mataram itu mengatakan saat ini kondisi global yang ada, salah satunya perang Rusia dan Ukraina cukup berpengaruh pada harga kebutuhan pokok. Untuk mengantisipasi dampak dari kondisi global tersebut, ia menyarankan agar Pemda DIY dapat mengangkat potensi lokal yang ada.
Advertisement
“DIY perlu mendorong potensi lokal yang ada di DIY, agar terhindar dari inflasi itu. Mendorong UMKM yang ada di DIY. Proyek-proyek yang ada dikerjakan dari tenaga lokal, bukan berarti tertutup dari daerah lain ya,” ucap Edy, Senin (8/8).
Edy mencontohkan saat awal pandemi Covid-19 masuk, potensi lokal juga yang menyelamatkan ekonomi DIY. “Saat awal Covid-19 misal, pertanian potensi yang ada di DIY yang menyelamatkan pertumbuhan ekonomi. Bagaimanapun DIY masih agraris ya, hal tersebut yang harus dijaga sampai dengan saat ini,” kata Edy.
BACA JUGA: GKR Hemas dan Menantu Ikut Meriahkan Kirab Budaya HUT Kalurahan Sabdodadi
Meski dibayangi inflasi, Edy mengatakan cukup optimis untuk pertumbuhan ekonomi juga masih akan berlanjut. Mantan Rektor UII itu memperkirakan ekonomi DIY pada tahun ini bisa tumbuh di atas 5%, dengan potensi pariwisata dan pendidikan yang ada.
“Jika dibandingkan dengan Bali, atau daerah lain DIY masih diuntungkan. Pariwisata sudah mulai menggeliat di DIY. Pendidikan juga sudah mau berjalan secara offline. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hanya saja perlu menjadi perhatian juga agar tetap menjaga protokol pencegahan Covid-19,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bank Indonesia (BI) DIY, Budiharto Setyawan mengatakan ke depan, prospek pemulihan ekonomi diperkirakan masih akan berlanjut. Diketahui sebelumnya, BI DIY memproyeksi pertumbuhan ekonomi di DIY pada 2022 sebesar 4,9% - 5,7% (yoy).
“Namun demikian terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai, antara lain masih berlangsungnya krisis pangan dan energi akibat ketegangan geopolitik, disrupsi rantai pasok, serta peningkatan kasus Covid-19,” ucap Budiharto.
Berkenaan dengan itu, Kantor Perwakilan BI DIY akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi DIY yang tengah terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, DPR Tunggu Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Bukan Aoka, BPOM Perintahkan Roti Okko Ditarik dari Pasaran, Berikut Penjelasannya
- Gapmmi Belum Bisa Pastikan Kebenaran Kasus Roti Aoka
- BPBD DIY Bikin Program Hotel Tangguh Bencana, PHRI: Sudah Beberapa Kali Disimulasikan
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (19/7), Turun Rp8.000 per Gram
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182760/klithih-kekerasan-jalanan-freepik.jpg)
Klitih Terjadi di Jalan Kretek-Siluk Bantul hingga Korban Patah Tulang, Ini Penjelasan Polisi
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bantah Ada BBM Baru, Begini Penjelasan Luhut
- Bank BPD DIY Luncurkan QRIS Dinamis, Pengguna Tak Perlu Masukkan Nominal Pembayaran
- Ini Lima Negara Pemasok Utang Terbesar untuk Indonesia
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Presiden Jokowi Lepas Ekspor 16 Ribu Pasang Sepatu Ke Amerika
- Indonesia Berada di Urutan Empat Produsen Kopi Terbesar di Dunia
- Kolaborasi Telin dan MEF Percepat Transformasi Digital di Indonesia
- Tingkatkan Peran Koperasi, Dinkop UKM DIY Gelar Simposium Nasional
Advertisement
Advertisement