Sri Mulyani: APBN Sedang Shock Gede. Maksudnya Bagaimana Bu Menkeu?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini sedang mengalami shock yang besar. Pasalnya, harga komoditas seperti minyak, pangan, hingga pupuk melonjak naik akibat kondisi ekonomi global yang tengah bergejolak.
Jika harga yang masuk ke Indonesia sudah melonjak, lanjutnya, rakyat tentu saja tidak akan mampu untuk membayarnya. Imbasnya, APBN mau tak mau harus menyerap shock yang besar tersebut.
"Hari ini APBN lagi shock gede. Harga minyak naik, harga pangan naik, pupuk naik. Kalau harga minyak langsung masuk ke Indonesia dengan harga yang melonjak, rakyat pasti nggak akan mampu. Makanya shock yang besar ini kita absorb," katanya dalam Podkabs Episode 6 di YouTube Sekretariat Kabinet RI, dikutip Selasa (9/8/2022).
Padahal, untuk menjadi fiscal tools yang baik, APBN harus sehat. Namun, pada kenyataannya, APBN terkadang harus bekerja keras sebagaimana yang terjadi pada masa pandemi dua tahun ini.
Baca juga: PHRI DIY: Event di DIY Dongkrak Okupansi Hotel
Menurutnya, hal itu menjadi dilema lantaran APBN harus tetap sehat agar dapat melindungi rakyat dan ekonomi namun di sisi lain APBN terkadang perlu bekerja sangat keras untuk menjadi shock absorber.
Di samping itu, tantangan internal dalam melaksanakan APBN yaitu bagaimana Kementerian Keuangan harus mampu mengelola APBN. Dari sisi penerimaan seperti pajak, bea dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP), jelas dia, harus bekerja sesuai dengan potensi ekonomi.
"Kalau ada potensi pajak ya memang harus diterima. Jangan sampai bocor, nggak boleh korupsi," ungkapnya.
Demikian halnya dari sisi belanja. Belanja kementerian/lembaga juga harus dilakukan secara baik. Oleh karena itu, menurut dia tantangan internal dalam melaksanakan APBN yaitu desain yang baik dan eksekusi yang harus baik pula.
"Dan kita harus terus menerus melihat kondisi ekonomi, karena kita lihat berubah terus. Kita tidak boleh 'Oh APBN harus begini', kan tidak boleh begitu. Very dynamic apa yang disebut volatility itu juga harus kita bisa jaga," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
- YATS Colony Hotel Yogyakarta Launching Paket Buka Bersama
- Ajinomoto Giatkan Inisiatif Kesehatan dan Lingkungan untuk Masyarakat Indonesia
Advertisement
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Berbuka Puasa Sambil Beramal di Bulan Ramadan Penuh Berkah
- [email protected] Hotel Yogyakarta Hadirkan All You Can Eat Dinner Ramadan & Syawalan
- Ingat! Deadline SPT Tahunan 31 Maret, Ini Cara Dapatkan EFIN Pajak
- Pantau Harga Emas Hari Ini, 24 Karat Tembus Rp1,2 Juta Per Gram
- Penjual Baju Bekas Bayar Pajak? Ini Kata Ditjen Pajak
- Rayakan Semarak Ramadan, Kotta GO Hotel Yogyakarta Hadirkon Promo Menarik hingga Menginap Gratis
- Mendadak Impor Beras 2 Juta Ton, Mendag: Kami Cuma Diperintah
Advertisement