Advertisement

Diproyeksi Surplus, Pengusaha Ayam Potong Perlu Manfaatkan Resi Gudang

Media Digital
Rabu, 21 September 2022 - 13:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Diproyeksi Surplus, Pengusaha Ayam Potong Perlu Manfaatkan Resi Gudang Sistem resi gudang ayam - Ist

Advertisement

JAKARTA-Ketersediaan stok akhir daging ayam Indonesia di 2022 diperkirakan mengalami surplus sebesar 903.267 ton. Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan, produksi daging ayam tahun 2022 diproyeksikan mencapai 4,098 juta ton, terdiri dari 20.000 ton stok awal tahun dan total produksi tahun 2022 diperkirakan mencapai 4,078 juta ton. Sementara untuk total kebutuhan secara nasional tahun 2022 diperkirakan mencapai 3,195 juta ton.

Terkait proyeksi surplus daging ayam tersebut, Fajar Wibhiyadi selaku Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia mengatakan ada baiknya para pengusaha ayam potong memanfaatkan resi gudang. Dengan instrumen ini, para pengusaha dapat menyimpan ayam potongnya dalam bentuk ayam karkas beku. "Selanjutnya pengusaha dapat menjaminkan resi gudang yang dimiliki untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga pembiayaan. Dengan mekanisme ini, pengusaha ayam potong dapat menjaga keberlangsungan usahanya, setelah memperoleh pembiayaan," kata dia dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Rabu (21/9/2022). 

Advertisement

Fajar Wibhiyadi menambahkan, ke depan, Pusat Registrasi Resi Gudang bersama dengan para pemangku kepentingan di Sistem Resi Gudang, akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha di perdagangan ayam potong, terkait manfaat pemanfaatan resi gudang. "Dengan pemahaman yang baik tentang resi gudang dari para pelaku industri ayam potong, harapannya ke depan pemanfaatan resi gudang ayam karkas beku terus meningkat," kata dia.

Terkait Resi Gudang Ayam Karkas, Widiastuti selaku Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan, “BAPPEBTI menawarkan pemanfaatan Sistem Resi Gudang ayam dalam bentuk ayam karkas sebagai jalan agar Integrator BUMN dalam hal ini PT. Berdikari, yang juga telah mendapatkan Persetujuan sebagai Pengelola Gudang mampu membangun ekosistem perunggasan yang mampu menyerap produk peternak mandiri dengan harga yang pantas”.

Baca juga: Harga Ayam Ras Anjlok, Mendag: Masih Koordinasi!

Menurut Widiastuti terdapat dua macam bisnis model yang ditawarkan melalui pemanfaatan SRG untuk meminimalisir peliknya permasalahan tata niaga ayam potong. Yang pertama adalah pemanfaatan SRG disisi hulu, dimana untuk mengatasi mahalnya harga pakan ayam dapat memanfaatkan gudang SRG sebagai tempat penyimpanan bahan baku pakan yaitu jagung. Dengan adanya kepastian stok bahan baku maka diharapkan harga pakan ayam relatif lebih stabil.

Model bisnis yang kedua adalah pemanfaatan di sisi hilir, integrator menyediakan gudang Cold Storage untuk penyimpanan ayam karkas beku milik peternak mandiri agar mereka dapat memanfaatkan Pembiayaan SSRG yang diberikan melalui Lembaga Keuangan non bank sesuai dengan PMK No. 187 Tahun 2021, dengan plafon sebesar maksimal Rp500 juta atau 70% atas komoditi yang disimpan di Gudang SRG, dengan bunga sama dengan bunga KUR. Dengan kepastian jumlah pasokan ayam karkas beku yang dimilikinya diharapkan integrator mampu membidik pasar yang dapat meningkatkan nilai jual ayam karkas beku milik peternak tersebut.

Sebagai catatan, dalam catatan KBI yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang menyebutkan, sepanjang tahun 2022 sampai dengan Agustus, registrasi resi gudang ayam karkas beku mencapai 14 RG dalam 54.164 Kg, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 1,2 Miliar.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement