Advertisement
YIA Diharapkan Jadi Motor Ekspor di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Klaster logistik BUMN bersinergi dalam percepatan logistik di Indonesia. Yogyakarta International Airport (YIA) yang memiliki potensi bongkar muat kargo besar dan berstandar internasional dinilai mampu berperan penting dalam percepatan logistik khususnya di sektor ekspor di Indonesia.
Ketua Organizing Committee Tim Implementasi Percepatan Peningkatan Sinergi dan Integrasi Logistik Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, Menteri BUMN telah menetapkan proyek manajemen klaster logistik BUMN yang mencakup 12 BUMN. Salah satu tujuannya ialah agar operator logistik BUMN ini dapat membantu pemerintah menurunkan ongkos logistik.
Advertisement
"Dua pekan lalu sudah keluar keputusan Menteri BUMN dan oleh sebab itu, kami dari seluruh operator mengadakan pertemuan rutin dua pekan sekali untuk bertemu, membahas isu-isu strategis yang ditindaklajuti bersama," ucap Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), pada Jumat (23/9/2022).
Faizal menjelaskan, ada tiga moda pengiriman logistik yakni darat, luar dan udara yang memiliki karakter berbeda. Secara efisiensi, pengiriman logistik melalui kapal dengan pesawat agak berbeda. Dia menjelaskan ada barang-barang yang bisa diangkut lewat kapal karena tidak sensitif terhadap waktu.
BACA JUGA: Meriahkan September Ceria, JNE Jateng-DIY Beri Diskon Pengiriman 35%
Namun, ada beberapa barang yang harus diangkut via transportasi udara, seperti udang misalnya, lantaran produk tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor waktu dalam distribusinya. "Banyak hal yang tidak bisa diangkut oleh laut," ujarnya.
"Barang-barang tertentu harus diangkut udara, terutama yang sensitif terhadap waktu, kecepatan. Bahkan customer mau membayar mahal agar cepat. Ini juga enggak bisa dilakukan oleh laut," lanjutnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I, Faik Fahmi menjelaskan bila AP I termasuk dalam klaster BUMN logistik terutama dalam kaitannya dengan pengiriman atau pemanfaatan bandara sebagai salah penggerak logistik kargo.
Menurutnya, YIA bisa membuat DIY menjadi lebih istimewa dengan sarana prasarana yang dimiliki berpotensi mendorong pertumbuhan volume kargo sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat.
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan percepatan melalui sinergi dan juga integrasi antara anggota klaster logistik yang ada di BUMN. Jadi ini kita membangun ekosistem yang bisa mempercepat perkembangan, pertumbuhan bisnis kargo," tandasnya.
YIA disebutkan Faik menjadi potensi yang menarik lantaran letak geografisnya yang menjangkau sejumlah wilayah. Tidak hanya DIY, tapi juga menjadi jujukan wilayah di Jawa Tengah dan sebagain wilayah di Jawa Timur. YIA juga memiliki fasilitas yang berstandar internasional.
"Runway-nya mengangkut kargo dengan ukuran pesawat berapapun bisa. Yang dulu dulu sudah kita buktikan dengan pesawat Antonov yang langsung dari YIA menuju US," lanjutnya.
Faik menambahkan bila sejumlah upaya telah dilakukan untuk memastikan YIA bisa menjadi lebih optimal. Tidak hanya mendatangkan turis, namun keberadaan YIA diharapkan dapat turut andil dalam pengembangan bisnis logistik yang lebih murah dan efisien.
Terlebih, potensi yang bisa diterbangkan melalui bandara YIA menurut Faik terbilang cukup banyak. Potensi ekspor yang telah rutin dikirim via YIA salah satunya kabel optik dari Jawa Timur yang dikirim ke Amerika Serikat.
"Kemudian juga semua hasil produksi yang berada di Jogja, Jawa Tengah produk-produk general cargo, baik kerajinan, garmen dan lain sebagainya ini juga berpotensi bisa dimanfaatkan untuk diterbangkan langsung ke negara tujuannya," tambahnya.
"Kalau sebelum ada YIA kan semuanya lewat Cengkareng, semuanya lewat Bali, akhirnya apa, biaya logistik lebih tinggi. Kalau dari sini langsung kan bisa lebih murah," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Telah Gelontorkan Dana Bansos Rp43,6 Triliun, Terserap 12,1 Persen
- 6 Mata Uang Ini Gilas Dolar AS
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
Advertisement

Banpol 2025 Sudah Dicairkan, Ini Jumlah Nominal Diterima Parpol di Gunungkidul
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Gunakan 100 Persen Listrik PLN Sejak Konstruksi, Kampus Baru Unjaya Siap Diresmikan Jelang Hari Lahir Pancasila
- Menjahit Wastra Menyulam Semangat Hari Lahir Pancasila, Tarasari Binaan PLN Peduli dari Gunungkidul untuk Indonesia
- Perdana Menteri China Berkunjung ke Indonesia, Bawa Puluhan Pengusaha
- Kumpulan Pengusaha China di Indonesia Lirik Kerja Sama Dukung MBG
- Libur Panjang Waisak hingga Iduladha KAI Daop 6 Jogja Siapkan 8 Kereta Api Tambahan
- LPS Bantu BPR dan BPRS Wujudkan Proses Bisnis yang Efisien
- BPR/BRPS Didorong Memperluas Penetrasi Nasabah ke Gen Z
Advertisement