Advertisement
Kisah Sukses Planet Surf, Pegang Teguh Filosofi Jawa
Owner Planet Surf, Bruno Tjahjono
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Mengembangkan usaha bukan perkara mudah, diperlukan strategi khusus agar bisnis tidak kembang kempis. Filosofi Jawa menjadi dasar bagi owner Planet Surf, Bruno Tjahjono untuk terus mengepakkan sayap bisnisnya.
Bruno masih ingat betul saat pertama kali membangun bisnis ritel fesyen tersebut. Pria kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat ini bercerita outlet Planet Surf yang pertama kali dibuka justru di Kota Jogja, tepatnya di Galeria Mall pada 1997 silam. Kota ini menjadi mercusuar munculnya puluhan outlet lainnya di Indonesia.
Advertisement
"[Mau buka] Ke Jakarta, Surabaya dan Bali waktu itu tidak bisa karena sudah ada pemain yang menguasai. Akhirnya saya coba ke Jogja, diterima di Galeria Mall dan dapat tempat di pojokan," kata Bruno di Mall Pakuwon (eks Hartono Mall), pekan lalu.
Padahal waktu itu, lanjut Bruno, perkembangan bisnis apapun di wilayah DIY dan Jawa Tengah tidak segemerlap di Jawa Barat, Jakarta dan Surabaya.
"Saya dikasih tahu alam semesta bahwa filosofi Jawa itu bagus. Saya banyak belajar falsafah Jawa dan saya terapkan dalam membangun bisnis ini. Meski bukan orang asli Jogja, saya punya hubungan emosional dengan Jogja," kata mantan karyawan PT Astra Indonesia ini.
BACA JUGA: Penguatan UMKM Bisa Bangkitkan Perekonomian Sleman
Dia mencontohkan, bagaimana filosofi Jawa mengajarkan orang untuk tidak perlu takut untuk belajar dan mengetahui inti semesta alam.
Bruno pun tidak lupa dengan Jogja yang memberikan kesempatan awal membuka bisnis ritel tersebut. "Seperti bahasa Jawa, saya itu disebut kula, ndalem. Itu menebus inti [bukan kulit] bagaimana alam mengajarkan kita. Banyak filosofi Jawa yang bagus, eling, kembali ke asal dan semacamnya," ujarnya.
Sukses membuka outlet di Jogja, Bruno mulai mengembangkan bisnisnya ke Semarang kemudian secara bertahap membuka outlet di kota-kota lainnya di Indonesia. Hingga saat ini, total terdapat sekitar 80 outlet Planet Surf.
"Semua [bisnis] dikelola sendiri, tidak ada yang kami buka dengan menggandeng mitra. Sebab ada standar operasional dalam menjalankan bisnis ini. Kami berjalan pelan tetapi pasti," katanya.
Rasa Memiliki
Dalam memperlakukan karyawan, Bruno mengaku menjadikan mereka sebagai teman. Duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.
Dia mengajak karyawan seolah-olah memiliki usaha Planet Surf agar bisa terus berkembang. Saat ini, kata dia, ada sekitar 1.000 karyawan yang bergabung dengan Planet Surf.
"Kalau orang ingat asal, maka dia akan terus ingat tujuannya. Mereka tanam apa maka mereka akan menuai apa. Makanya karyawan yang bekerja dengan saya rata-rata dalam jangka waktu lama. Bergabung dengan Planet Surf menjadi sebuah kebanggaan bagi karyawan," ujarnya.
Begitu juga saat melayani konsumen, karyawannya menerapkan budaya cepat dan tanggap. Mereka menjadikan konsumen sebagai teman dan bukan sebagai raja.
Dengan menjadikan teman, lanjut Bruno, maka karyawan akan lebih respek melayani konsumen. Karyawan akan lebih awareness dalam berkerja.
"Bagi kami, costumer is a freind. Kami lebih takut karena mereka bisa respek sebagai teman. Kalau konsumen sebagai raja kan karyawan seperti mengabdi, ia minta kami kasih. Bagus enggak bagus barangnya dikasih. Kalau konsumen sebagai teman itu lebih dari itu," katanya.
Hingga akhir tahun ini, Bruno akan membuka 6-7 outlet lagi di luar Pulau Jawa seperti Sulawesi, Sumatera dan lainnya.
Nama Planet Surf dipilih juga tidak lepas dari filosofi Jawa di mana penamaan sesuatu yang unik bisa mengangkat pasar. Bruno lalu berusaha untuk menciptakan brand awareness dan menunjukkan surf clothing merupakan gaya pakaian yang sedang tren.
"Artinya nama yang disematkan tentu memiliki makna sendiri, punya tujuan sendiri. Begitu juga dengan Planet Surf," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Advertisement
9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- BI Optimistis Pertumbuhan Kredit 2025 Tembus 8 Persen
- Bulog Salurkan 35 Persen Minyakita Langsung ke Pengecer
- Harga Emas Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Melonjak
- Harga Emas UBS & Galeri24 Naik, Simak Update 23 Desember
- Kadin DIY Galang Dana dan Magang untuk Korban Banjir Sumatera
Advertisement
Advertisement




