Advertisement
Luar Biasa! Berkat Ecoprint, Pendapatan Perempuan Ini Bisa Tembus Rp15 Juta Per Bulan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Sekar Ayu Ecoprint yang memproduksi berbagai olahan ecoprint telah mencatatkan omset Rp15 juta per bulan. Dari sepatu, tas, topi, tote bag kertas, hingga pakaian dengan ecoprint sebagai model utama jadi produk yang mereka pasarkan.
Lanjarwati adalah sosok dibalik Sekar Ayu Ecoprint. Memulai bisnis tersebut pada 2018, Lanjar hanya bermodal keingintahuan. “Awalnya cuma tahu dari temen, terus penasaran coba-coba sendiri, terus malah bisa inovasi ke berbagai jenis produk lain,” ucap dia, Rabu (19/10/2022).
Advertisement
Kemudahan mendapatkan bahan-bahan untuk mengerjakan ecoprint jadi alasan utama Lanjar masih eksis di bisnis ini. “Ini kan bahan-bahannya kan ada di pekarangan saya, dari bunga pembentuk polanya, limbahnya juga tidak mengganggu lingkungan,” ujarnya di rumahnya di Kelurahan Klitren, Kemantren Gondokusuman.
Bermodal bahan-bahan yang ada tersebut, lanjut Lanjar, inovasinya bergerak mencari peluangnya sendiri. “Dari medium kain, terus saya eksplorasi ke berbagai medium, seperti kulit sampai kertas,” katanya.
Untuk tas jinjing, kata Lanjar, hanya dibutuhkan modal Rp200.000 dan dapat dijual seharga Rp400.000-Rp500.000. “Kalau tas dan sepatu bahan kulitnya yang mahal, itu saja untung kami sudah dua kali lipat dari modalnya,” ujar dia.
BACA JUGA: Kaya Raya, Ini Daftar Pengusaha Properti Terbesar di Indonesia
Dalam sehari, Lanjar dapat memproduksi kain ecoprint sebanyak dua lembar ukuran dua meter persegi. “Karena prosesnya juga cukup mudah dan cepat, sekitar tiga jam saja untuk masing-masing kain,” ujar dia.
Cara pemasaran dan penjualan utama yang dilakukannya melalui pasar online. “Baik lewat Instagram, Facebook, semuanya kami gunakan dan alhamdulilah bisa terjual dengan baik,” katanya.
Selain melalui pasar online, Lanjar juga kerap ikut pameran dan menitipkan produknya ke hotel-hotel atau pusat perbelanjaan di Jogja. “Kalau toko fisik memang belum ada, selama ini hanya lewat online dan nitip jualan itu,” jelasnya.
Atas capaian bisnisnya tersebut, Lanjar menyebut ada peran besar Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMKM (Disperinkop) Jogja. “Dari awal memang sudah dibimbing, diberikan fasilitas mendaftarkan Nomor Induk Berusaha, dibantu pameran, dan banyak lain,” katanya.
Bantuan dan dukungan Disperinkop UMKM Jogja pada Lanjar membuatnya dapat terus berkembang meskipun sempat dihantam pandemi. “Kemarin kan pandemi lama, dua tahun lebih tapi alhamdulilah masih bisa eksis dan produksi karena ada dukungan dari Disperinkop UMKM,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement