Inflasi Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Negara G20
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut tekanan inflasi saat ini masih cukup tinggi secara global. Meski demikian, tingkat inflasi Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara G20.
BPS mencatat inflasi Indonesia sebesar 5,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Oktober 2022,. Secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) tersebut mencatatkan deflasi sebesar -0,11 persen (month-to-month/mtm).
Advertisement
Tingkat inflasi tersebut lebih rendah dari realisasi inflasi pada September 2022 yang mencapai 1,17 persen secara bulanan maupun 5,95 persen secara tahunan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyampaikan realisasi inflasi di dalam negeri hingga Oktober 2022 ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi di negara G20 lainnya.
“Secara global, tekanan inflasi masih cukup tinggi, di beberapa negara di G20, inflasinya masih jauh di atas Indonesia,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (1/11/2022).
Setianto mengatakan, Amerika Serikat (AS) misalnya, mencatatkan inflasi sebesar 8,2 persen pada Oktober 2022. Inflasi energi di negara itu mencapai 19,8 persen, sementara inflasi makanan mencapai 12,9 persen.
Inflasi di Turki tercatat jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 83,5 persen pada Oktober 2022, dengan inflasi energi dan makanan yang masing-masingnya mencapai 146 persen dan 83 persen.
Inflasi di Inggris dan Jerman pada September 2022 juga tercatat tinggi, masing-masing sebesar 8,8 persen dan 9,99 persen. Inflasi energi di kedua negara masing-masing mencapai 49,40 persen dan 44,50 persen.
Sementara itu, beberapa negara di Asia, seperti Korea Selatan dan Jepang mencatatkan inflasi yang lebih rendah dari Indonesia.
Pada periode September 2022, inflasi di Korea Selatan tercatat sebesar 5,58 persen, dengan inflasi energi mencapai 16,5 persen dan inflasi makanan sebesar 7,8 persen.
Inflasi di Jepang pada periode yang sama tercatat sebesar 3 persen, dengan inflasi energi sebesar 16,8 persen dan inflasi makanan sebesar 4,5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Road to Hakordia, Stan Inspektorat DIY Hadir di Jogja Ekraf Week 2024
- Tarif Pelayanan Penumpang Dipangkas 50% selama Libur Natal dan Tahun Baru
- Indonesia Segera Realisasikan Investasi US$8,5 dari 10 Perusahaan di Inggris
- Harga Emas Antam Naik Rp21.000 Hari Ini, Sabtu 23 November 2024, Pergram Dibanderol Rp1.541.000
- Kiprahnya Diakui Hingga Internasional, Contact Center PLN Site Semarang Siap Layani Masyarakat Jelang Nataru
Advertisement
Advertisement