Advertisement

Harga Beras Masih Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya

Indra Gunawan
Kamis, 12 Januari 2023 - 17:37 WIB
Arief Junianto
Harga Beras Masih Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya Ilustrasi. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Harga beras hingga pekan kedua bulan ini masih terbilang tinggi. Hal ini lantaran ketersediaan beras di pasaran masih terbatas.

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan meski Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengeluarkan izin impor beras sebanyak 500.000 ton kepada Perum Bulog untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) pada akhir tahun lalu, tetapi faktanya beras impor yang masuk sejauh ini baru 70.000 ton. 

Advertisement

"Makanya jangan diprotes terus impor itu karena dasarnya barangnya kurang. Saat ini, baru sampai 70.000 ton. Kami kasih waktu sampai Januari. Berapa yang masuk terus habisin buat operasi pasar," ujar Zulhas, sapaan akrabnya, Kamis (12/1/2023).

Zulhas mengatakan, saat ini harga beras yang naik adalah jenis medium, sedangkan jenis premium harganya tetap stabil. “Tetapi ibu-ibu yang mau beras medium, harganya Rp9.450 per kilogram itu di mana pun ada, tetapi yang premium tidak naik, juga tidak turun. Nanti Maret panen, insyaallah turun [harga],” kata Zulhas.

BACA JUGA: Tinjau Pasar Sentul Jogja, Jokowi Temukan Harga Beras Naik

Saat panen mendatang, kata dia, Bulog akan membeli gabah dan beras dengan harga komersial, yakni dengan harga minimal Rp4.450 per kg dan beras minimal dengan harga Rp8.200 per kg. Beras tersebut dibeli Bulog untuk memenuhi CBP.

“Dulu kan beli gabah paling tinggi Rp4.450 per kg, beras paling tinggi Rp8.200. Enggak impor juga petani tetap miskin,” ujar dia.

Meski membeli dengan harga pasaran, Zulhas menegaskan Bulog tetap akan menjual ke pasaran dengan harga paling tinggi Rp8.200, sedangkan pedagang atau pengecer menjual dengan harga Rp9.450 per kg.

Dilansir dari panel Harga Badan Pangan Nasional, Kamis, dalam sepekan terakhir harga beras masih mengalami kenaikan. Misalnya, beras premium naik 0,3% jadi Rp13.170 per kg dan medium naik 0,26% jadi Rp11.580 per kg.

Operasi Pasar

Sementara itu, Perum Bulog mengungkapkan awal tahun ini beras impor sudah masuk sebesar 200.000 ton. Bulog menargetkan 300.000 ton beras impor yang berasal dari Thailand dan Vietnam bisa masuk ke Indonesia sampai Februari 2023.

Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya menuturkan, impor beras Bulog totalnya 500.000 ton seperti yang telah ditugaskan pemerintah untuk mengisi CBP.

Beras impor tersebut, nantinya ditujukan untuk operasi pasar agar harga beras stabil di masyarakat. “Intinya partai pertama 200.000 ton sudah jalan semua dari daerah asal pengiriman, Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar. Untuk partai kedua sebanyak 300.000 ton sudah berproses dan akan selesai semua pada akhir Februari,” ujar Tomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement