Advertisement
Waduh! Dalam Enam Bulan, Jumlah Penduduk Miskin di DIY Naik 8.900 Orang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Persentase penduduk miskin di DIY pada September 2022 sebesar 11,49% naik 0,15% poin dibandingkan Maret 2022. Hanya saja, jika dibandingkan September 2021 jumlah penduduk miskin di DIY turun 0,42% poin.
Statistisi Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono mengatakan jumlah penduduk miskin di DIY pada September 2022 sebanyak 463,630 orang dan naik 8,900 orang dibandingkan Maret 2022. "Tetapi kalau dibandingkan September 2021, jumlah penduduk miskin September 2022 turun 10,900 orang," katanya saat merilis Profil Kemiskinan DIY, Senin (16/1/2023).
Advertisement
Menurutnya, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2022-September. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan III-2022 terhadap triwulan III 2021 sebesar 5,82% (yoy). Kondisi ini, katanya, menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan dengan kondisi enam bulan sebelumnya, di mana perekonomian DIY mengalami pertumbuhan sebesar 2,96% (yoy).
Faktor lain, kondisi inflasi selama September 2021 - September 2022 sebesar 6,81%. Sementara inflasi selama Maret 2022 - September 2022 sebesar 3,87%. Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2022 sebesar 98,06%, lanjut Sentot, menunjukkan adanya penurunan sebesar 1,59% poin dibandingkan NTP Maret 2022.
"Adanya penyesuaian harga BBM [Pertalite, Solar, dan Pertamax] pada tanggal 3 September 2022, di mana Pertalite naik 30,72%, Solar naik 32,04%, dan Pertamax [non-subsidi] naik 16,00% ikut memengaruhi profil kemiskinan di DIY," ujarnya.
Faktor terakhir, kata Sentot, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2022 sebesar 4,06% menunjukkan adanya kenaikan sebesar 0,33% poin dibandingkan Februari 2022. Peningkatan TPT terjadi di perkotaan sebesar 0,72% poin. Sebaliknya di perdesaan, TPT mengalami penurunan sebesar 0,88% poin.
Berdasarkan hasil Susenas September 2022, garis kemiskinan DIY sebesar Rp551.342 per kapita per bulan atau meningkat 4,98% dibandingkan kondisi Maret 2022 yang besarnya Rp521.673 per kapita per bulan. Garis kemiskinan makanan tercatat sebesar Rp398.363 per kapita per bulan dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp152.979 per kapita per bulan.
BACA JUGA: Ribuan Mahasiswa Kesulitan Bayar Kuliah, Ini Respons UGM
Berdasarkan data BPS, Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2022 sebesar 10,64% dan naik 0,08% poin dibandingkan Maret 2022. Penduduk miskin perdesaan pada September 2022 sebesar 14,00% dan naik 0,35% poin dibandingkan Maret 2022.
"Pada September 2022, rata-rata 1 rumah tangga miskin di DIY memiliki 4,20 anggota rumah tangga. Apabila ditinjau secara rumah tangga, maka Garis Kemiskinan rumah tangga mencapai Rp2.315.636 per rumah tangga per bulan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
Advertisement
Advertisement