Advertisement
Ini Sektor Ekonomi yang Melesat Sepanjang 2022

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2022 tercatat sebesar 5,31 persen dan menjadi rekor tertinggi sejak 2013.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan sepanjang 2022, seluruh lapangan usaha mencatatkan pertumbuhan yang positif.
Advertisement
Dari seluruh lapangan usaha, sektor transportasi dan pergudangan serta akomodasi & makan minum mencatatkan pertumbuhan di atas 10 persen pada 2022, yaitu masing-masing mencapai 19,87 persen dan 11,97 persen.
Margo mengatakan lonjakan pertumbuhan pada kedua sektor tersebut dipicu oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan peningkatan wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara.
“Pertumbuhan paling tinggi yaitu pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 19,87 persen, serta akomodasi dan makanan minuman sebesar 11,97 persen, yang didorong oleh relaksasi PPKM yang meningkatkan aktivitas masyarakat dan adanya berbagai event berskala nasional maupun internasional,” katanya dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023).
Selanjutnya, pertumbuhan yang tinggi dicatatkan oleh sektor jasa lainnya sebesar 9,47 persen, jasa perusahaan 8,77 persen, informasi & komunikasi 7,74 persen, pengadaan listrik & gas 6,61 persen, dan perdagangan 5,52 persen.
BPS mencatat penggerak utama pertumbuhan ekonomi pada 2022 masih dari sektor industri pengolahan, yang tercatat tumbuh sebesar 4,89 persen.
Namun demikian, Margo mengatakan pertumbuhan industri pengolahan tersebut masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.
Beberapa subsektor yang mendorong pertumbuhan industri pengolahan diantaranya industri makanan dan minuman yang tumbuh sebesar 4,9 persen akibat naiknya permintaan komoditas makanan dan minuman dan meningkatnya ekspor CPO, juga industri logam dasar yang tumbuh sebesar 14,8 persen karena peningkatan kapasitas produksi dan membaiknya harga komoditas di pasar ekspor.
Berdasarkan komponen pengeluaran, ekspor indonesia pada 2022 tercatat tumbuh sebesar 16,28 persen, terutama dipicu oleh windfall komoditas unggulan.
Margo mengatakan konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap brutto (PMTB) masih menjadi penyumbang utama PDB pada 2022, yang masing-masingnya tumbuh sebesar 4,93 persen dan 3,87 persen.
“Kombinasi aktivitas masyarakat yang semakin menggeliat dan bauran kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga daya beli mampu mendorong aktivitas ekonomi, baik dari sisi produksi maupun konsumsi,” kata Margo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Plengkung Gading Jogja Masih Ditutup untuk Renovasi, Ini Penampakan Terbarunya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
- Hingga Maret 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp4,66 Triliun
Advertisement