Advertisement
Gerai Transmart pada Tutup, Ini Penyebabnya Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tutupnya sejumlah gerai ritel Transmart tak lantas menandakan lini bisnis milik konglomerat Chairul Tanjung itu kolaps.
Menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang diperoleh Bisnis.com, gerai ritel modern PT Trans Retail Indonesia tercatat mengalami penyusutan di 2022 di saat sejumlah perusahaan ritel modern lainnya mengalami pertumbuhan gerai yang cukup signifikan dibandingkan 2021.
Advertisement
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N. Mandey, menyampaikan, menyusutnya jumlah gerai merupakan hal biasa dalam dunia ritel. Dia pun membandingkan antara penutupan gerai yang dilakukan Transmart dan Giant.
Sebagai informasi, Giant resmi menutup permanen seluruh gerainya di Indonesia pada Juli 2021, usai PT Hero Supermarket Tbk. selaku perusahaan pengelola mengumumkan berakhirnya operasional ritel dengan format hypermarket tersebut pada Mei 2021.
“Jadi harus dibedakan antara Transmart dan Giant. Kalau Giant, makin surut-surut karena mereka mau tutup. Kalau transmart enggak,” kata Roy kepada awak media di Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).
BACA JUGA: Ini Para Konglomerat Pemilik Minimarket Premium di Indonesia, Pengelola Lawson Nomor 2
Menurut informasi yang diterima Aprindo, Transmart ingin mendesain ulang model bisnis hingga ketersediaan barang atau dalam istilah ritel disebut dengan mix tenant. Selain itu, atmosfer toko, rencananya juga akan diubah, baik inlook maupun outlook-nya.
Dia juga menambahkan, tutupnya sejumlah gerai tak semata-mata dipicu oleh bangkrutnya sebuah perusahaan. Bisa jadi, masa sewa gerai itu sudah berakhir, daerah yang ditempati kini tak banyak dikunjungi konsumen, hingga adanya perubahan bisnis.
“Jadi yang terjadi di Transmart itu bukang bangkrut, kolaps, ini pernyataan Aprindo. Tapi mereka sedang melakukan re-engineering business plan, reload lagi bisnis map-nya. Kemudian juga merelokasi tempat-tempat dan mengatur strategi baru dengan pendekatan penjualan dengan cara-cara baru,” ujarnya.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, manajemen Transmart mengklaim penjualannya meroket usai pemiliknya, Chairul Tanjung terjun langsung untuk mengecek seluruh gerai Transmart di Indonesia sejak pertengahan 2022.
Vice President Corporate Communication Transmart, Satria Hamid, menyampaikan bahwa Chairman CT Corp, Chairul Tanjung melakukan roadshow ke seluruh gerai Transmart sejak Agustus 2022.
"Pak Chairul Tanjung roadshow ke seluruh toko, untuk melihat secara langsung mana [gerai] yang perlu tutup dan mana yang perlu diperkuat," kata Satria kepada Bisnis.com, Selasa (7/2/2023).
Satria mengungkapkan lini bisnis FMCG (fast moving customer goods) Transmart mencatat lonjakan penjualan 48 persen pada Desember 2022 dibandingkan dengan Agustus 2022.
Kemudian, lini bisnis department store naik 67 persen, lini bisnis elektronik naik 55 persen dan Transhardware naik 26 persen pada Desember 2022 dibandingkan dengan Agustus 2022.
“Penjualan naik signifikan sejak Chairul Tanjung turun gunung sejak Agustus 2022,” kata Satria kepada Bisnis.com.
Satria mengungkapkan pada 2019 Transmart ekspansi membuka gerai baru sebanyak 10 outlet. Namun, hingga 2022 dia menyebut ada 12 gerai Transmart yang tutup.
Data tersebut berbeda dengan data yang diperoleh Bisnis.com dari Kemendag. Pasalnya, Kemendag menyebut jumlah gerai Transmart di 2021 mencapai 134, sedangkan pada 2022 jumlahnya menyusut menjadi 95 gerai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Cegah Banjir, Sejumlah Sungai Jogja Dilakukan Normalisasi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Ekonomi Nasional, BI Rate Dipangkas Jadi 4,75 Persen
- BI Yakin Ekonomi RI 2025 Tumbuh di Atas Titik Tengah
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
Advertisement
Advertisement