Advertisement

Lewat Baju Kucing, Pasutri Ini Sukses Mengonversi Hobi menjadi Laba

Sirojul Khafid
Sabtu, 11 Februari 2023 - 08:27 WIB
Arief Junianto
Lewat Baju Kucing, Pasutri Ini Sukses Mengonversi Hobi menjadi Laba Shela dan Fitriadi saat berada di Morty Petshop, Sleman, Jumat (20/1/2023). - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN — Alangkah puasnya jika hobi menjadi pekerjaan. Inilah yang dirasakan oleh pasutri yang satu ini ketika berhasil mendirikan Morty Petshop. Iseng-iseng bikin baju kucing untuk peliharaan mereka, ternyata berkembang menjadi peluang untuk menambah pemasukan.

Kucing milik Shela Oktaviani beranak empat ekor. Total dia punya lima ekor kucing. Mumpung masih lucu-lucunya, anak-anak kucing tersebut dia riasi dengan baju warna-warni dan berbagai model. Baju itu ia buat sendiri, dengan kemampuan menjahit yang nyaris tidak ada pada awalnya.

Advertisement

Dari yang awalnya satu kucing menjadi lima tentu membuat suasana kos ramai. Menggemaskan sekaligus menyenangkan.

Tetapi konsekuensinya, biaya perawatan seperti makan, pasir, dan lainnya membengkak. Belum lagi misal kucing sakit dan harus berobat ke dokter.

Untungnya, baju kucing yang kemudian Shela unggah di media sosial membuat banyak orang tertarik. Para pemilik kucing itu lantas memasan baju serupa, atau dengan model yang sesuai keinginannya.

“Sehari setelah mem-posting, langsung ada yang pesan sekitar 12 orang. Ada juga yang dari grup pencinta kucing di Facebook,” kata Shela, pemilik Morty Petshop.

Awal mula ia menjualnya pada 2020, saat dunia, termasuk Jogja sedang berada dalam kungkungan pandemi Covid-19.

Di balik semua dukanya, pandemi ternyata membuat orang banyak memelihara kucing, dan secara tidak langsung berdampak pada penjualan baju kucing Shela.

BACA JUGA: Kisah Pemuda 27 Tahun Sukses Kembangkan Bisnis Konstruksi Beromzet Miliaran

Pesanan terus berkembang. Shela lantas mengajak pacarnya, Fitriadi Muhsin yang kala itu sedang bekerja di bengkel.

Fitriadi juga pencinta kucing. Meski di bengkel, dia membawa serta kucingnya di tempat kerja. Lantaran sudah bosan bekerja di bengkel dan ingin memulai usaha, maka terjun lah Fitriadi di usaha yang sudah dirintis pacarnya.

“Tahun itu yang produksi baju kucing masih jarang. Awal produksi, ngehargai bajunya masih murah, Rp10.000 per baju, masih coba-coba, belum tahu pasarnya gimana,” kata Fitriadi.

Negeri Samba

Saat ini, baju kucing termurah harganya Rp15.000. Adapula yang seharga Rp70.000, biasanya berjenis karakter film atau profesi. Beda lagi harganya apabila kustom untuk baju mirip wisudawan atau lainnya. Di tahun pertama berjualan, Morty bisa menjual sekitar 10.000 pcs di e-commerce Shopee.

Tidak hanya pembeli individu, ada pula beberapa pedagang yang membeli langsung banyak, seperti 500 pcs sekali transaksi. Pembeli juga berasal dari luar negeri seperti Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, sampai Brazil.

“Pesanan dari luar [negeri] biasanya yang bentuk jubah, seperti karakter di anime Attack on Titan, kebanyakan karakter film. Adapula pesanan seperti celemek KFC atau McDonald's,” kata Shela, saat ditemui di Morty Petshop, Sleman, Jumat (20/1/2023).

Beberapa baju kucing produksi Morty Petshop./Harian Jogja-Sirojul Khafid

Perkembangan yang bagus membuat Shela dan Fitriadi terpikir membuka toko offline. Terlebih banyak pelanggan juga yang meminta. Namun, pembukaan toko baru terlaksana sekitar 2021.

Kala itu, cukup sulit mencari tempat pembukaan pet shop yang potensial. Perkembangan pet shop di Jogja sudah banyak. Satu pet shop ke pet shop lain hanya berjarak beberapa ruko.

“Jadi perlu nyari keunikan sendiri. Akhirnya ya itu, penjualan baju kucing jadi ciri khas. Kadang ada yang ke sini cari baju atau aksesori, kemudian beli pakan, atau sebaliknya,” kata Fitriadi.

BACA JUGA: Lewat Jamu Resep Simbah, Pasutri Ini Lestarikan Tradisi

Setelah punya toko offline, layanan semakin bertambah dengan penitipan kucing dan grooming (memandikan dan merawat kucing). Fitriadi lebih fokus menjaga toko, sementara Shela mengurus penjualan online.

Pengalaman

Memenuhi ratusan bahkan sampai ribuan pesanan dalam sebulan tentunya melelahkan. Shela meminta bantuan konveksi untuk menggarap model-model baju kucing yang sederhana. Memang produksi menjadi lebih banyak, tetapi tidak semuanya lancar.

Meski sudah memberikan pola jahitan dan contoh bajunya, tidak jarang hasilnya mengecewakan. Entah jahitan tidak rapi sampai ukuran leher baju yang kekecilan. Belum lagi tenggat waktu yang lewat dan kebutuhan kain yang sepertinya dimanipulasi.

“Pernah rugi sampai Rp20 juta. Hasil jahitannya enggak layak jual, misal dipaksain malah bisa nurunin rating,” kata Shela. “Akhirnya udah setengah tahun ini fokus njahit sendiri.”

Belum lagi permasalahan penjualan sistem cash on delivery (COD) saat awal-awal berjualan. Tidak jarang pembeli merupakan anak kecil, saat COD, orang tuanya tidak mau membayar. Barang yang kemudian dibawa sepanjang perjalanan tidak jarang rusak. Sudah lah rugi barang, rugi tenaga dan waktu pula.

Sistem COD yang dilayani hanya untuk pembelian yang wajar, secara nominal dan jumlahnya. Pernah ada orang yang hendak COD, tetapi dengan nominal pembelian Rp25 juta.

Shela dan Fitriadi khawatir itu bentuk penipuan yang berusaha merusak usaha mereka. Orderan itu tidak mereka layani.

Saat ini, sudah banyak toko yang juga menjual pakaian kucing. Banyak yang menjualnya di bawah harga normal. Meski penjualan tidak setinggi sebelumnya, namun omzet Morty saat ini masih cukup tinggi, bisa mencapai Rp16 juta per bulan.

Nilai ini berpotensi lebih tinggi apabila mereka sudah fokus berjualan. Shela dan Fitriadi sedang sama-sama fokus menyelesaikan thesis.

Terlepas dari berapa pun omzet toko, hasilnya sudah bisa untuk membiayai perawatan 10 ekor kucing mereka yang sebulan bisa menghabiskan Rp2 juta sampai Rp3 juta. Keuntungan itu bisa juga untuk meringankan biaya kuliah strata dua.

“Ini usaha yang awalnya dari hobi, jadi enggak bikin tertekan, dibuat seneng aja, dari kucing untuk kucing” kata Shela.

“Setelah lulus baru bikin strategi lagi, nyari cara biar lebih dikenal lagi, syukur-syukur bisa lebih membesarkan toko lagi,” kata Fitriadi.

PROFIL USAHA

Nama usaha:

Morty Petshop

Tahun berdiri:

2020

Instagram:

mortypetshop

Alamat:

Jalan Kaliurang Nomer 32, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Gempa Magnitudo 5 di Gunungkidul Terasa hingga Trenggalek

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement