Advertisement
Survei BI Menyebut Kredit Korporasi Masih Lesu, Ini Penyebabnya
![Survei BI Menyebut Kredit Korporasi Masih Lesu, Ini Penyebabnya](https://img.harianjogja.com/posts/2023/03/19/1129590/whatsapp-image-2020-02-03-at-15.04.01.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Permintaan pembiayaan perbankan dari nasabah korporasi pada Februari 2023 masih lesu seiring penurunan kegiatan operasional korporasi akibat lemahnya permintaan domestik dan ekspor.
Berdasarkan data dari Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI), kebutuhan pembiayaan korporasi pada Februari 2023 tercatat tumbuh positif tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 9,44 persen. Namun, posisinya melambat bila dibandingkan pada Januari 2023 dengan SBT yang tumbuh 12,19 persen.
Advertisement
Sementara itu, posisi SBT pembiayaan korporasi per Desember 2022 tumbuh 21,5 persen. Berdasarkan sektornya, SBT pertambangan mengalami penurunan 1 persen pada Februari 2023. Padahal, pada Januari 2023, SBT pertambangan tumbuh 1 persen.
BACA JUGA : Permintaan Kredit Rumah Diperkirakan Lesu hingga 6 Bulan
SBT industri pengolahan pada Februari 2023 tercatat tumbuh 2,5 persen. Namun, melambat dibandingkan Januari 2023 uang sebesar 3,6 persen. Hanya sektor jasa saja yang mencatatkan peningkatan pertumbuhan SBT, dari posisi minus 0,4 persen pada Januari 2023, menjadi tumbuh positif 0,4 persen.
"Perlambatan yang terjadi merupakan dampak dari penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik maupun ekspor," tulis laporan BI pada Sabtu (18/3/2023).
Sementara itu, mayoritas korporasi memenuhi kebutuhan pembiayaannya pada Februari 2023 dari dana sendiri atau 57,9 persen. Hanya sedikit korporasi yang memenuhi kebutuhan pembiayaannya melalui penambahan kredit baru dari perbankan atau 8,4 persen.
Korporasi lainnya memenuhi kebutuhan pembiayaannya dari utang perusahaan induk hingga menjual aset tetap dan nonproduktif. Survei tersebut juga mencatat kebutuhan pembiayaan korporasi untuk 3 bulan yang akan datang tumbuh positif meski melambat. Perlambatan itu diindikasikan dari dampak permintaan mitra dagang yang masih lemah dan pesimisme peningkatan permintaan masyarakat terutama pada sektor pertambangan, reparasi mobil dan motor, serta industri pengolahan.
BACA JUGA : Pembelian Rumah di Jogja Kini Lesu, Ini Penyebabnya
Meski begitu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kredit perbankan mulai merangkak pada Februari 2023, dengan pertumbuhan 10,64 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Pertumbuhan kredit perbankan Februari 2023 kembali naik pada seluruh sektor ekonomi, yakni dari 10,53 persen yoy pada Januari 2023 menjadi 10,64 persen yoy," katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (16/3/2023).
Perry mengatakan, kenaikan kredit juga ditopang oleh permintaan dari korporasi termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta konsumsi rumah tangga yang terus membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, DPR Tunggu Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Bukan Aoka, BPOM Perintahkan Roti Okko Ditarik dari Pasaran, Berikut Penjelasannya
- Gapmmi Belum Bisa Pastikan Kebenaran Kasus Roti Aoka
- BPBD DIY Bikin Program Hotel Tangguh Bencana, PHRI: Sudah Beberapa Kali Disimulasikan
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (19/7), Turun Rp8.000 per Gram
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182760/klithih-kekerasan-jalanan-freepik.jpg)
Klitih Terjadi di Jalan Kretek-Siluk Bantul hingga Korban Patah Tulang, Ini Penjelasan Polisi
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bantah Ada BBM Baru, Begini Penjelasan Luhut
- Bank BPD DIY Luncurkan QRIS Dinamis, Pengguna Tak Perlu Masukkan Nominal Pembayaran
- Ini Lima Negara Pemasok Utang Terbesar untuk Indonesia
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Presiden Jokowi Lepas Ekspor 16 Ribu Pasang Sepatu Ke Amerika
- Indonesia Berada di Urutan Empat Produsen Kopi Terbesar di Dunia
- Kolaborasi Telin dan MEF Percepat Transformasi Digital di Indonesia
- Tingkatkan Peran Koperasi, Dinkop UKM DIY Gelar Simposium Nasional
Advertisement
Advertisement