Advertisement
Giliran First Republic Bank di AS Tunda Pembayaran Dividen
Senin, 10 April 2023 - 12:57 WIB
Abdul Hamied Razak
First Republic Bank. Source: Bloomberg.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Buntut penutupan sejumlah bank di AS, mulai dari Silicon Valley Bank hingga Signature Bank terus berlanjut. Terkini, First Republic Bank melaporkan bahwa pihaknya akan menunda pembayaran dividen tunai kuartalan atas saham preferennya.
Dilansir JIBI dari laman Reuters pada Senin (10/4/2023), manajemen mengungkapkan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai aksi lanjutan untuk mempertahankan pondasi kekuatan finansial perseroan. "Sebagai langkah pengawasan yang bijaksana," jelas manajemen First Republic.
Pada bulan lalu, First Republic Bank juga telah mengumumkan penangguhan atas pembayaran dividen saham biasa bertepatan setelah runtuhnya SVB.
Lebih lanjut, penangguhan dividen terbaru berkaitan dengan tujuh seri saham preferen. Bank mengatakan bahwa hak pemegang saham untuk menerima dividen bersifat non-kumulatif, yang berarti dividen tidak bertambah untuk dibayarkan di kemudian hari jika bank melanjutkan pembayaran.
Adapun saat ini, First Republic diketahui memiliki saham preferen senilai US$3,6 miliar yang beredar hingga 31 Desember 2022, menurut laporan tahunan terakhirnya. Pada tahun 2022, First Republic membayar US$158 juta dalam bentuk dividen atas saham preferen.
Untuk diketahui sebelumnya, saham First Republic telah turun hampir 90 persen sejak awal Maret, terpukul oleh kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
Seperti halnya Silicon Valley Bank dan Signature, banyak nasabah kaya First Republic yang memiliki rekening di atas batas asuransi simpanan federal. Ketika kabar sejumlah bank AS mengalami kebangkrutan, nasabah First Republic mulai mengkhawatirkan kondisi kesehatan bank.
Hingga saat ini, First Republic tengah berusaha mencari jalan keluar dari kesulitannya. Beberapa pihak mencoba untuk membantu. Pada pertengahan Maret lalu, sekelompok bank-bank terbesar AS telah memberikan suntikan deposito senilai US$30 miliar.
Talangan dana tersebut dimaksudkan untuk mengatasi kebutuhan likuiditas First Republic Bank akibat arus keluar deposito. Di samping itu, CEO JPMorgan Chase & Co. CEO Jamie Dimon secara pribadi memimpin upaya untuk mencoba mencari solusi lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
Advertisement
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23%
Gunungkidul
| Selasa, 22 Oktober 2024, 22:07 WIB
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa, 22 Oktober 2024, Stagnan
- Sejumlah Harga Pangan Mulai Daging, Cabai hingga Beras, Kompak Turun Hari Ini
- Ini Harapan ISEI Cabang Yogyakarta untuk Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran
- PAFI Kabupaten Yahukimo Berkomitmen Layani Masyarakat Berkaitan dengan Kefarmasian
- DYN Clothingline Hadirkan Koleksi 'Legenda Jepang' di JMFW 2025
- Konsumsi BBM Subsidi di DIY dan Jawa Tengah per September 2024 di Atas 73%, Ini Rinciannya..
- Malyabhara Hotel Dukung Kegiatan Lari dengan Mengadakan Malyabhara Fun Run 2024
Advertisement
Advertisement