Advertisement
Proyek 8.348 Unit Hunian Milenial Telah Terjual 65 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melaporkan telah menyelesaikan sejumlah 8.348 unit apartemen proyek hunian milenial dengan total pendanaan mencapai Rp5 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dari 8.348 unit tersebut, sudah terjual sebanyak 65 persen dengan 41 persen konsumen merupakan generasi milenial. Hunian milenial tersebut dibangun di sejumlah lokasi, antara lain Depok, Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Karawang.
Advertisement
“Sebagai laporan kami sudah menyelesaikan tujuh lokasi dengan total pendanaan Rp5 triliun di mana total unit ini 8.348. Alhamdulillah, tingkat kelakuannya di atas 65 persen dan 41 persen adalah milenial yang beli,” ujar Erick dalam acara Peresmian Hunian Milenial untuk Indonesia di Apartemen Samesta Mahata Margonda, Depok, Kamis (13/4/2023).
BACA JUGA : Milenial di Jogja Sulit Beli Rumah, REI Sarankan
Adapun, untuk apartemen Samesta Mahata Margonda di Depok tersedia 940 unit dan sebanyak 78 persen unit sudah terjual. Dengan demikian, sekitar 733 unit apartemen tersebut sudah laku terjual.
Erick juga mengatakan, pihaknya berencana meluncurkan sebuah apartemen hunian milenial di Klender setelah Lebaran.
Dalam pembangunan hunian milenial, Kementerian BUMN bersama Kementerian PUPR melibatkan sejumlah perusahaan pelat merah, antara lain Perum Perumnas, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), dan PT PLN.
Selain itu, pembangunan juga melibatkan beberapa perusahaan BUMN Karya, seperti PT Adhi karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP).
Selain itu, PT Kereta Api Indonesia juga turut terlibat dalam memanfaatkan lahannya sebagai bangunan hunian. Dia menyebut, PT KAI akan melakukan paparan kepada pihak Kementerian BUMN untuk pembangunan hunian lainnya.
“PT Kereta Api sudah akan paparan kepada saya dan para Wamen di mana titik-titik berikutnya yang ada di luar Jakarta,” tuturnya.
Erik mengatakan, Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan bahwa 75 persen wilayah Indonesia merupakan laut dan 25 persen darat. Hal ini menimbulkan terjadinya keterbatasan lahan di Indonesia.
Dia juga menyebut, tingkat total penduduk kota atau urbanisasi mencapai 56,7 persen, sedangkan penduduk desa mencapai 43,4 persen. Menurutnya, angka tersebut menunjukkan wilayah perkotaan akan semakin padat.
Oleh karena itu, Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR mencanangkan sinergi antara transportasi dengan hunian dengan konsep transit oriented development (TOD). Konsep hunian tersebut dinilai dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi sehingga mengurangi tingkat kemacetan.
“Tentu wilayah perkotaan akan semakin padat dan akan makin menantang dalam mengatur transportasi dan hunian untuk masyarakat,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
- Libur Panjang Waisak, Asita DIY Sebut DIY dan Jawa Tengah Masih Jadi Favorit Wisatawan
- Ada Diskon Tambah Daya 50 Persen dari PLN, Cek Syaratnya
Advertisement